PDIP dan Gerindra CLBK, Benarkah Prabowo-Puan Bakal Duet di Pilpres 2024?

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Jumat, 28 Mei 2021  /  1:43 pm

Menhan, Prabowo Subianto saat bersalaman dengan Ketua DPR, Puan Maharani. Foto: Repro Antara

JAKARTA, TELISIK.ID - Partai Gerindra berbicara peluang Ketum Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 diusung PDIP.

Gerindra bersama PDIP dinilai akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan Puan Maharani sebagai cawapres pada 2024.

"Pernyataan Muzani menggembok kepastian PDIP dan Gerindra maju bareng mengusung Prabowo dan Puan di pilpres," kata Direktur Parameter Politik Adi Prayitno kepada wartawan, dilansir dari detik.com, Jumat (28/5/2021).

"Ini menjadi isyarat PDIP-Gerindra CLBK atau cinta lama bersemi kembali setelah sebelumnya sempat bersitegang," imbuhnya.

Bergabungnya Gerindra ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini dinilai sebagai salah satu upaya membangun koalisi di 2024 nanti. Gerindra dan PDIP dinilai serius membangun jalan menuju 2024.

Baca juga: PKS-Demokrat Sultra Dukung Komitmen DPP Berada di Luar Pemerintahan

"Itu artinya, kedua partai ini cukup serius menjajaki koalisi. Bahkan masuknya Gerindra ke koalisi pemerintah saat ini bagian dari upaya membangun koalisi bersama pada pilpres. Jadi ini murni penjajakan yang baru dibuat kedua partai," ujarnya.

Selain membangun jalan, Gerindra dan PDIP dinilai mulai mempercantik jalan tersebut. Publik tak perlu kaget jika nantinya duet Prabowo-Puan terjadi.

"Ke depan, publik bersiap diri menyambut pasangan Prabowo-Puan di pilpres. Jalannya sudah mulai diaspal dari sekarang," ucapnya.

Soal perjanjian Batu Tulis tahun 2009 antara PDIP dan Gerindra, Adi menilai masyarakat sudah melupakan hal itu. Perjanjian itu, menurut Adi, sudah lampau dan diingkari.

"Publik sudah lupa tentang perjanjian Batu Tulis. Selain waktunya sudah lama, isi perjanjian itu juga dinilai sering diingkari," imbuhnya.

Partai Gerindra sebelumnya bicara peluang Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 diusung PDIP. Salah satu indikatornya adalah hubungan baik Prabowo dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Petinggi PKS-Demokrat Bertemu, Koalisi di Pilgub Sultra Terbuka Lebar

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, hubungan Pak Prabowo yang baik dengan Ibu Mega, saya kira semua sudah tahu sejak beliau belum ditetapkan sebagai Menhan dan sampai sekarang hubungan itu baik, tidak ada masalah dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI. Tapi pembicaraan tentang itu belum sampai pada hal-hal yang detail," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/5/2021).

Muzani mengatakan, dari hasil survei yang bermunculan, nama Prabowo masuk kategori calon presiden terpopuler serta elektabilitasnya tinggi. Muzani menyebut Prabowo juga telah mendapat dukungan dari kader Partai Gerindra.

"Ya hampir semua survei menyebut Pak Prabowo adalah calon presiden yang paling populer, calon presiden yang elektabilitasnya bagus paling tinggi. Kedua, yang ingin kami sampaikan, semua kader Partai Gerindra kami punya dua forum ada rapat pimpinan nasional, ada kongres luar biasa. Di dua rapat ini rapat yang memiliki kewenangan tertinggi menurut anggaran dasar, anggaran rumah tangga, semuanya meminta Pak Prabowo untuk maju menjadi calon presiden 2024," ujarnya.

Sementara itu dilansir dari Sindonews.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) acapkali masuk daftar kandidat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dalam berbagai survei belakangan ini.

Isu duet Anies-AHY pun muncul setelah keduanya melakukan pertemuan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 6 Mei 2021.

Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam berpendapat, lawan dari duet Anies Baswedan-AHY bergantung pada beberapa faktor. Nah, jika Anies Baswedan - AHY menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024, duet Prabowo Subianto - Puan Maharani dinilai cocok untuk menandinginya. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TOPICS