Pemkot Yogyakarta Rapid Test 618 Orang di 35 Kelurahan
Reporter Yogyakarta
Rabu, 17 Juni 2020 / 4:11 pm
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Mengetahui sebaran COVID-19 di Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan rapid test pada warganya.
Setelah melakukan rapid test di sejumlah mal dan pasar, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan tes cepat pada 618 warga di 35 kelurahan.
Selain orang dewasa, tes massal itu juga menyasar anak-anak berusia di atas satu tahun.
Rapid test acak kepada masyarakat itu dilakukan selama dua hari sejak Rabu (17/6/2020) hingga Kamis (18/6/2020) dengan total 618 orang termasuk anak-anak.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA, saat meninjau rapid test di Puskemas Danurejan II, Rabu (17/6/2020) pagi, mengatakan, dasar pengambilan sampel itu untuk mengetahui ada tidaknya penderita di suatu wilayah.
"Maka penduduk yang terdapat pada wilayah tersebut kita ambil sebagai sampel," kata Heroe.
Baca juga: Dugaan Jual Beli Lods di Pasar Laino Terkuak
Adapun sampel itu diambil di 35 kelurahan dari 45 kelurahan dan 69 RT dari 2.534 RT secara keseluruhan.
Namun, jumlahnya berbeda-beda dari masing-masing wilayah tersebut.
Heroe menjelaskan, rapid test tersebut sifatnya untuk mengetahui sebaran COVID-19 di Kota Yogyakarta. Dan, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta membuat sampling dari masyarakat, di antaranya kepala keluarga, ibu-ibu dan anak-anak minimal berumur satu tahun.
Pertimbangan rapid test kepada anak-anak itu, dikatakan Heroe Poerwadi, karena menyangkut metode sampling untuk mengetahui gambaran representasi Pemkot Yogyakarta dalam melakukan test dari beberapa kelompok usia dan profesi.
Menurutnya, kegiatan anak-anak saat bermain bersama teman-temannya di luar juga perlu untuk diketahui, apakah membawa kasus yang terpapar atau tidak?
Setelah melakukan rapid test pada pedagang pasar, mal dan masyarakat, rencananya rapid test juga akan dilakukan di kafe dan restoran. Selain itu, Pemkot Yogyakarta juga merencanakan untuk melakukan rapid test kepada para petugas pelayanan kesehatan, petugas Satpol PP dan Jogoboro yang tingkat paparannya sangat tinggi.
Baca juga: KBM dengan Tatap Muka Belum Bisa Diterapkan di DIY
Heroe menjelaskan, tujuan rapid test tersebut juga untuk mengetahui kondisi masyarakat Kota Yogyakarta secara keseluruhan menyusul transisi new normal.
Sehingga, kalau nanti Pemkot Yogyakarta akan menerapkan tempat terkait potensi hasil sampling bisa menjadi bagian dalam pengambilan keputusan.
Heriyani, salah satu peserta rapid test acak mengku, awalnya takut setelah mendapat undangan tes masal di Puskesmas Danurejan II.
“Baru pertama kali ini dapat undangan, tadinya saya dan empat anak takut karena disuntik,” ucapnya.
Warga berharap, dari rapid test tersebut bisa diketahui apakah terkena COVID-19 atau tidak?
Selama pandemi COVID-19, kebanyakan warga Kota Yogyakarta lebih banyak berada di rumah dan menerapkan cuci tangan secara disiplin.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Sumarlin