Pemuda Ini Rela Korbankan Masa Depan Demi Bantu Ekonomi Keluarga

Rasmin Jaya

Reporter

Jumat, 24 Februari 2023  /  9:28 am

Firno, pemuda berusia 20 tahun rela mengorbankan masa depan demi bekerja di tengah risiko keselamatan hidupnya untuk membantu ekonomi keluarga. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Kisah pilu seorang remaja, Firno (20), pria asal Desa Maperaha, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara yang harus berkerja banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarganya dan berjuang untuk masa depan yang cerah.

Semenjak orang tuanya berpisah, peran orang tua diganti oleh dirinya, ia berkerja sepanjang hari demi bertahan hidup dan menyekolahkan satu adiknya yang masih sekolah di bangku SMP.

Sejak tamat di SMAN 2 Kusambi, Muna Barat Firno mulai meninggalkan kampung halaman untuk berkerja demi menyambung hidup dan perekonomian orang tua. Ia memilih tidak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi lantaran tidak ada biaya untuk sekolah sehingga ia harus mencukupi kebutuhan sendiri.

Baca Juga: Lembur Kerja Demi Biaya Kuliah

Pekerjaan yang dilakukan oleh Firno bukanlah hal yang mudah, tidak semua anak di usianya mampu melakukannya. Setiap hari ia harus menghadapi banyak risiko, keselamatan dan keamanan hidupnya dapat terancam, tetapi ia tidak pernah pantang menyerah.

Setiap hari ia harus bekerja sebagai buruh di PT IMIP Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah tanpa harus mengeluh bagaimana kerasnya dunia pekerjaan. Satu hal yang membuatnya kuat dan terus semangat yaitu melihat adik dan keluarganya tersenyum bahagia.

"Harapan saya ingin membantu menstabilkan ekonomi keluarga. Masa depan saya untuk membangun usaha dalam bidang yang saya kerjakan seperti sekarang ini," ujarnya Firno, Kamis (23/2/2023).

Ia juga menambahkan, tidak ingin melihat adiknya mengalami hal yang sama seperti dirinya, ia harus berkerja keras dengan rutin agar bisa membiayai sekolahnya.

Walaupun pendapatan Rp 3 juta per bulan namun sangat bersyukur karena bisa menabung dan mengirim untuk orang tua yang di kampung halaman.

"Yang memotivasi saya untuk bekerja sampai saat ini karena dukungan juga dari keluarga, untuk membantu ekonomi keluarga kurang mampu. Perasaan saya bahagia walaupun saya tidak melanjutkan pendidikan, setidaknya membantu ibu dalam urusan kebutuhan sehari-harinya," pungkasnya.

Sementara salah satu keluarganya, Isman mengaku prihatin dengan kondisi kehidupan Firno yang rela mengorbankan masa depannya demi mencukupi kebutuhan keluarga.

"Ini kan bukan isapan jempol belaka, dia harus meninggalkan kampung halaman demi membantu kebutuhan keluarga dan berjuang untuk masa depan yang cerah," ujarnya.

Baca Juga: Perjuangan Nenek dan Cucu di Jalanan Demi Uang Sekolah dan Kebutuhan Ekonomi

Ia menilai karakter dan kepribadian Firno sangat kuat, ditengah ekonomi pas-pasan, ia harus bekerja untuk mencari uang meski terik matahari menyengat kulit atau dingin malam hari yang menusuk.

Dalam kesaksiannya, Firno sebenarnya punya keinginan besar juga untuk melanjutkan pendidikan, namun karena keterbatasan ekonomi dari orang tua sehingga harus banting tulang bekerja, apa lagi kondisi pekerjaannya yang cukup menantang dan sangat membahayakan nyawa.

"Semoga kita semua ke depan bisa cepat keluar dari kunkungan keterbatasan ekonomi dan bisa saling membantu satu sama lain," harapnya. (B)

Penulis: Rasmin Jaya

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS