Derita Predikat Cumlaude Tak Lulus CPNS, Bertahan Hidup jadi Ojol Khusus Wanita di Kendari
R. Anugrah, telisik indonesia
Kamis, 22 Mei 2025
0 dilihat
Keramaian kendaraan di dalam kampus Universitas Haluoleo. Foto: R. Anugrah/Telisik
" Di bawah terik matahari Kendari yang menyengat, seorang perempuan berhijab tampak sibuk memarkirkan motornya. Ia sesekali melirik layar ponselnya, menunggu notifikasi masuk dari grup WhatsApp "

KENDARI, TELISIK.ID – Di bawah terik matahari Kendari yang menyengat, seorang perempuan berhijab tampak sibuk memarkirkan motornya. Ia sesekali melirik layar ponselnya, menunggu notifikasi masuk dari grup WhatsApp.
Namanya Alsa (bukan nama sebenarnya), seorang lulusan cumlaude dari Universitas Haluoleo yang kini berjuang sebagai driver ojek online setelah gagal dalam seleksi CPNS.
Alsa adalah potret dari perjuangan panjang seorang sarjana muda yang berharap bisa mengabdikan diri sebagai aparatur sipil negara, namun kenyataan berkata lain.
Meski lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 2023, tak satupun lowongan pekerjaan yang mampu ia tembus, termasuk seleksi CPNS yang sangat ia dambakan.
"Setiap ada loker, saya selalu ikut melamar. Tapi tidak pernah lulus. Yang lalu saya tes CPNS juga tapi saya tidak lulus passing grade," kata Alsa saat diwawancarai oleh telisik.id, Kamis (22/5/2025).
Perempuan asal Kabupaten Muna itu mengaku bahwa sejak 2019, ia telah merantau ke Kota Kendari untuk kuliah di UHO. Setelah resmi menyelesaikan studinya, ia memilih bertahan di kota ini, meski belum memiliki pekerjaan tetap.
Baca Juga: Angklung Sedulur Tergusur dari Malioboro Yogyakarta, Kini Adu Peruntungan di Kendari
Alih-alih bergabung dengan perusahaan besar transportasi daring seperti Gojek atau Grab, Alsa justru memilih jalur yang lebih sederhana. Ia menjadi ojek online khusus perempuan melalui sebuah grup WhatsApp yang beranggotakan lebih dari 600 perempuan.
“Dalam grup ada lebih 600 orang. Perempuan semua, kurirnya 12 orang,” jelasnya.
Setiap pagi, ia keluar rumah sejak pukul 07.00 WITA, memanfaatkan waktu saat mahasiswa mulai masuk kuliah. Mayoritas penumpangnya adalah mahasiswa UHO yang sudah akrab dengan jasanya.
“Saya keluar itu dari jam tujuh. Pas mahasiswa biasa mau masuk kuliah. Sampai sore. Kadang juga sampai malam. Daripada tidak ada kerja,” ucapnya.
Motor yang ia gunakan bukan milik pribadi, melainkan milik sang kakak yang ia pinjam setiap hari. Sebelum mulai narik, ia terlebih dahulu harus mengantar kakaknya yang bekerja di toko dan menjemputnya lagi saat pulang kerja.
Mereka tinggal bersama di sebuah kamar kost sederhana di Kelurahan Andonuhu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Rutinitas Alsa dimulai dan diakhiri di tempat itu, dengan perjuangan yang ia jalani setiap harinya demi mencukupi kebutuhan.
"Kalau ramai orderan, biasanya lebih juga seratus ribu kita dapat. Kalau sunyi, tidak sampai juga. Apalagi kalau hujan. Atau hari libur tidak ada orderan," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Pemuda Lulus Kuliah Tanpa Biaya Orang Tua, Nyambi Ojek dan Kuli Bangunan
Rasa malu pernah menghantui Alsa di awal ia memulai pekerjaannya sebagai ojol. Ia khawatir bila ada teman lama yang mengenali dirinya, apalagi mengingat statusnya sebagai lulusan terbaik dari kampus ternama di Sulawesi Tenggara.
"Awalnya saya malu-malu nanti dilihat teman-temanku. Makanya itu hari saya pakai masker terus. Pernah saya dapat temanku, saya tidak angkat helmku, saya tidak bicara-bicara juga. Pokoknya banyaklah suka dukanya," tuturnya mengenang.
Alsa merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Sejak kedua orang tuanya berpisah saat ia masih bayi, ia dibesarkan oleh sang ibu seorang diri di Kabupaten Muna.
Kini, Alsa dan kedua saudaranya tinggal di Kendari untuk bekerja, sementara ibunya tetap di kampung halaman.
Komunikasi dengan sang ibu pun hanya bisa dilakukan melalui telepon biasa. Ibunya masih menggunakan ponsel lama yang tidak memiliki kamera, sehingga mereka belum bisa saling bertatap muka secara virtual.
“Hanya baku telpon. Tidak bisa VC, hpnya Nokia bukan kamera. Nanti lebaran baru kita pulang. Kalau ada rezeki, biasa saya kirimkan (uang) biar sedikit,” ungkapnya dengan nada pelan. (A)
Penulis: R. Anugrah
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS