Hadapi Ujian Ramadan, Suami-Istri di Kendari Tetap Memulung demi Baju Lebaran Anak

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 13 Maret 2025
0 dilihat
Hadapi Ujian Ramadan, Suami-Istri di Kendari Tetap Memulung demi Baju Lebaran Anak
Hermani bersama putrinya, berusaha memenuhi kebutuhan hidup dari memulung di Kota Kendari. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Sudah tak terhitung jarak yang telah ditempuh oleh pasangan suami-istri, Hermani (70) dan Lisa (34). Bersama putrinya, Nurhayati (4), dan anak bungsu berusia 3 bulan, mereka berjalan sambil membawa gerobak mencari barang bekas yang bisa menghasilkan uang "

KENDARI, TELISIK.ID – Sudah tak terhitung jarak yang telah ditempuh oleh pasangan suami-istri, Hermani (70) dan Lisa (34). Bersama putrinya, Nurhayati (4), dan anak bungsu berusia 3 bulan, mereka berjalan sambil membawa gerobak mencari barang bekas yang bisa menghasilkan uang.

Keluarga ini saban hari mengais rezeki dari memulung barang bekas, di jalanan Kota Kendari yang dilalui, untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup. Selama Ramadan pun mereka tetap menjalani rutinitasnya.  

Saat ditemui telisik.id, sore itu terlihat Hermani, ditemani Lisa, sedang menarik gerobaknya yang dipenuhi barang bekas hasil memulung yang dilakukan sejak pagi hari.

Sementara di atas gerobak, Nurhayati duduk sembari menyaksikan lalu-lalang kendaraan. Adik Nurhayati, yang berusia tiga bulan, tertidur lelap di sampingnya.

Pasangan suami-istri dan putrinya itu mengenakan baju lusuh. Hermani dan Lisa seakan tak mengenal lelah, meski keringat mengucur dari tubuh mereka.

Baca Juga: Kakek La Lifou, Penjual Jagung Rebus Keliling di Kendari: Melawan Beban demi Keluarga

Keluarga pemulung ini beranjak dari rumah sejak pagi hari dan pulang pada sore hari. Biasanya, di bulan Ramadan, mereka mendapat takjil dari beberapa orang yang peduli dan kebetulan menemuinya di jalan bersama gerobak yang dibawanya.

Hermani, Lisa, dan anak mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di Kelurahan Anduonohu, Kota Kendari, sekitar tiga kilometer dari lokasi biasa mereka memulung.

Di tengah perjuangan keras ini, Lisa mengungkapkan bahwa setiap hari bersama anak-anaknya menyusuri jalan mencari sampah atau barang bekas untuk dijual, dan hasilnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

"Biasa kami ambil di tong sampah atau keliling mencari, kalau ada kita liat kita ambil, anak-anak juga ikut," tuturnya, Kamis (13/3/2025).

Barang-barang bekas yang bisa diambil seperti kardus, botol plastik, atau besi tua. Lisa berharap, sedikit demi sedikit, uang yang terkumpul bisa memenuhi kebutuhan keluarganya agar dapat merasakan kebahagiaan di momen Idul Fitri 1446 H nanti.

Baca Juga: Kisah Penjual Ikan Asap di Kendari: Berjuang Demi Pendidikan Anak Usai Bercerai dari Istri

Lisa pun berharap bisa membelikan baju Lebaran buat anak-anaknya, meski penghasilan yang diperoleh dari memulung tidak menentu, selain untuk kebutuhan makan dan minum.

"Mau bagaimana lagi, sudah sepuluh tahun juga saya mulung, yang penting ada untuk makan," katanya.

Tak banyak yang Hermani dan Lisa harapkan dari hasil memulung. Mereka menyadari penghasilan yang didapat masih jauh untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Namun, ketika putri mereka, Nurhayati, ditanya tentang keinginannya, dia menjawab ingin bersekolah. Dia mengaku senang melihat anak-anak- anak seusianya bisa merasakan seragam sekolah meski di taman kanak-kanak.

"Iya mau (sekolah) tidak ada bajunya, tidak ada uang bapak, senang ikut bapak dengan mama," ujarnya dengan tatapan mendalam. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga