Penduduk Sulawesi Tenggara Dominan Kerja Sektor Informal dengan 61,92 Persen
Reporter
Jumat, 08 November 2024 / 7:53 pm
KENDARI, TELISIK.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan, pada Agustus 2024, sebagian besar penduduk yang bekerja di provinsi ini berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.
Angka ini mencatatkan persentase sebesar 34,70 persen dari total penduduk yang bekerja. Sementara itu, kategori pekerja bebas di sektor pertanian tercatat paling sedikit, yaitu hanya 1,74 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh. Mulyadi, menjelaskan bahwa dibandingkan dengan Agustus 2023, status pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah pekerja keluarga/tidak dibayar, dengan kenaikan sebesar 2,97 persen poin.
Baca Juga: Tamatan SMA Dominasi Pengangguran di Sulawesi Tenggara pada Agustus 2024
“Sebaliknya, status pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar adalah pekerja yang berusaha sendiri, dengan penurunan sebesar 1,95 persen poin,” ungkap Mulyadi, Jumat (8/11/2024).
Penduduk yang bekerja, kata Mulyadi, dapat dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan status pekerjaan utama, yakni kegiatan formal dan informal. Kegiatan formal mencakup mereka yang berusaha dengan dibantu buruh tetap dan dibayar, serta buruh/karyawan/pegawai.
Sedangkan kegiatan informal mencakup pekerja yang berusaha sendiri, dibantu buruh tidak tetap atau tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga yang tidak dibayar.
“Pada Agustus 2024, sebanyak 886,05 ribu orang (61,92 persen) penduduk Sulawesi Tenggara bekerja di sektor informal, sementara 544,84 ribu orang (38,08 persen) bekerja di sektor formal,” beber Mulyadi.
Baca Juga: Dandenhubrem 143 Halu Oleo Kendari Kunjungi Kantor telisik.id, Letkol Sudirman Hargai Peran Media
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor informal mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,08 persen poin jika dibandingkan dengan Agustus 2023. Sebaliknya, jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal mengalami penurunan sebesar 0,08 persen.
“Perubahan ini menunjukkan dinamika dunia kerja di Sulawesi Tenggara, di mana meskipun sektor formal tetap mendominasi, sektor informal juga menunjukkan tren yang signifikan,” ujar Mulyadi.
Mulyadi berharap, data BPS ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pasar tenaga kerja di Sulawesi Tenggara, serta memberikan informasi yang berguna bagi pemangku kebijakan dalam merancang program-program pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (C)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS