Peneliti IPI: Jangan Ada Kepentingan Politik Sempit dalam Tuntutan KAMI
Reporter Makassar
Rabu, 19 Agustus 2020 / 3:47 pm
MAKASSAR, TELISIK.ID - Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menyarankan pemerintah tidak perlu terlalu sensitif merespon tuntutan yang disampaikan oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Bagi pemerintah, juga tak perlu terlalu sensi (sensitif). Tuntutan bahkan kritik dalam negara demokrasi sudah menjadi keniscayaan,” ujar Karyono melalui pernyataan tertulisnya, Rabu (19/08/2020).
Lebih lanjut Karyono berpendapat, setiap warga negara pada dasarnya berhak menyampaikan tuntutan kepada pemerintah. Tak terkecuali sejumlah tokoh masyarakat yang tergabung dalam KAMI. Oleh karena itu tuntutan yang akan disampaikan KAMI tak perlu disikapi terlalu berlebihan.
“Anggap saja aspirasi yang disampaikan KAMI sebagai masukan untuk melakukan evaluasi kinerja kabinet pemerintahan, agar kebijakan pemerintah on the right track, sejalan dengan aspirasi rakyat. Pemerintahan demokratis mensyaratkan check and balances,” tambahnya.
Lebih lanjut Pengamat Politik senior itu juga menyampaikan, sebaiknya maklumat atau tuntutan yang disampaikan seharusnya realistis dan terukur. Jika melakukan kritik, sebaiknya kritiknya konstruktif, disertai data-data yang akurat dan solusi penyelesaian masalah. Ini lebih baik daripada sekadar menyalahkan dan mencari kesalahan.
Baca juga: Isolasi 14 Hari karena COVID-19, Bupati Buton Beraktivitas Kembali
Menurutnya, banyak yang berharap, tuntutan yang akan disampaikan tokoh-tokoh KAMI sejalan dengan aspirasi rakyat dan sesuai dengan tujuan awal, yakni gerakan moral (moral force) untuk kemajuan bangsa tanpa dilandasi oleh kepentingan sempit, apalagi sekadar sinisme.
“Itu (tuntutan KAMI yang sejalan dengan aspirasi masyarakat) sangat penting. Untuk menunjukkan gerakan KAMI benar-benar dilandasi semangat yang tulus dan murni untuk memperbaiki kondisi bangsa.” ungkapnya.
Lebih lanjut, Karyono memberikan catatan kemurnian tujuan dan kualitas kritik atau tuntutan yang disampaikan akan menentukan penilaian, persepsi, respon dan tanggapan publik terhadap keberadaan KAMI itu sendiri.
“Hal ini akan menentukan tingkat kepercayaan publik terhadap KAMI. Justru menurut saya, hal ini menjadi tolok ukur menentukan kredibilitas KAMI. Kredibilitas KAMI bukan hanya diukur dari seberapa banyak dan sehebat apa tokoh-tokoh yang tergabung,” pungkasnya.
Reporter: Rezki Mas'ud
Editor: Haerani Hambali