Pengawasan di Situs Sejarah Gua Liangkabori Diperketat

Sunaryo

Reporter Muna

Minggu, 25 April 2021  /  4:07 pm

Situs sejarah Gua Liangkabori. Foto: Ist.

MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna, mulai memperketat pengawasan di situs sejarah Gua Liangkabori pasca dibongkarnya makam Raja Muna ke IV, Sugi Patani.

Camat Loghia, Hajar Sosi menerangkan, pengawasan dilakukan bersama Pemerintah Desa Liangkabori terhadap situs-situs sejarah yang ada di kawasan Liangkabori, dengan memantau pergerakan keluar masuknya warga maupun wisatawan.  

"Kita pantau dengan ketat, jangan sampai ada lagi situs-situs sejarah yang dirusaki," kata Hajar Sosi, Minggu (25/4/2021).

Hajar mengaku, di Gua Liangkabori terdapat UPTD dengan jumlah juru kunci sebanyak 9 orang. Mereka bertugas menjaga, membesihkan, dan sebagai pemandu bagi wisatawan.

Hanya saja, dengan jumlah juru kunci yang hanya 9 orang, tentu tidak akan mampu mengawasi seluruh situs yang terdapat di Liangkabori.

"Gua pra sejarah jumlahnya banyak. Juga ada beberapa makam Raja Muna ke III, Sugi Ambona yang letaknya berdekatan dengan makam Sugi Patani," ungkapnya.

Saat ini, ia bersama kepala desa dan warga sekitar terus mencari tahu siapa pelaku yang melakukan pembongkaran terhadap makam Sugi Patani, termasuk mencari apa yang diambil dari dalam tumpukan batu makam.  

Baca Juga: Ridwan Bae Minta Gubernur Ali Mazi Perbaiki Jalan Poros Rate-Rate

"Kita masih terus cari informasi, termaksud di desa-desa tetangga," timpalnya.

Di Desa Liangkabori, terdapat sembilan Gua yang mempunyai lukisan purba di dalamnya, yang menggambarkan cara hidup masyarakat suku Muna pada masa lalu, mulai dari cara bercocok tanam, berternak, berburu, beradaptasi dengan lingkungan, dan berperang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.

Kesembilan gua tersebut adalah Gua Liangkabori, Metanduno, Lakulumbu, Waensarofa, Wabose, Toko, Lasabo, Latanggara, Sugipatani dan Pominsa. Kemudian, disekitar gua juga terdapat lima makan Raja Muna yakni, Sugi Patola, Sugi Ambona, Sugi Patani, Sugi Laende, dan Sugi Manuru. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

TOPICS