Telan Dana Rp 30 Miliar, Jawa Timur Bangun Monumen Reog dan Museum Peradaban
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Senin, 06 Maret 2023
0 dilihat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendengar keterangan terkait pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban yang akan dibangun di Ponorogo yang menelan biaya sekitar Rp 30 miliar lebih. Foto: Ist.
" Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Ponorogo segera berdiri di Ponorogo Jawa Timur, diperkirakan menelan anggaran Rp 30 miliar "
SURABAYA, TELISIK.ID - Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) Ponorogo segera berdiri di Ponorogo Jawa Timur. Rencananya proyek tersebut akan dibangun dengan menelan anggaran Rp 30 miliar dan dibangun di penambangan batu kapur di Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo.
Monumen yang telah dimulai pembangunannya sejak akhir tahun 2022 tersebut ditargetkan akan rampung menjadi kawasan wisata terintegrasi di akhir tahun 2024 mendatang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tak hanya monumen yang kini sedang dimatangkan persiapan pengerjaannya. Namun kawasan di sekitar MRMP juga dikembangkan.
"Akan berdiri hotel, restoran hingga wahana wisata yang resonansinya semoga mendunia," jelas mantan mensos ini, Senin (6/3/2023).
Baca Juga: Kenang KRI Nanggala 402, TNI AL Bangun Monumen Kapal Selam di Surabaya
Ketum Muslimat NU ini mengatakan, potensi market di sektor pariwisata akan meningkat dengan berdirinya Monumen Reog ini. Hal ini dikarenakan monumen ini akan terkoneksi dengan banyak daerah wisata pendukung lainnya. Seperti wisata Sarangan dan Tawangwangu.
Sedangkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, Monumen Reog Ponorogo ini dapat menjadi destinasi wisata berbasis budaya yang akan menumbuhkan ekonomi baru di Ponorogo. Diharapkan, seluruh proyek bisa terselesaikan akhir tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Monumen COVID-19 Dibangun di Yogyakarta
Mantan Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur ini meyakini jika Monumen Reog sudah jadi, dengan tinggi 126 meter bakal menjadi patung tertinggi di Indonesia. Lima meter lebih tinggi dari patung GWK yang saat ini bertengger di urutan ketiga patung tertinggi di dunia.
Sebagai informasi, dalam desain MRMP akan dirancang dengan konsep bangunan yang mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur vernakular khususnya Jawa yang diinterpretasikan ke dalam tata bangunan yang tidak masif, tersebar namun tertata, mempunyai atap dengan overstek lebar, ruang seni dengan bukaan untuk ventilasi silang, dan pencahayaan alami yang lebih maksimal.
Sedangkan untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan ini dilengkapi dengan bioswale yang berguna sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS