Penghina Lagu Indonesia Raya, Ternyata WN Indonesia

Muhammad Israjab

Reporter

Kamis, 31 Desember 2020  /  8:10 pm

Lagu Indonesia Raya dilecehkan oleh YouTuber asal Malaysia, MY Asean. Foto: Tangkapan layar Youtube akun AJI AJA

KUALA LUMPUR, TELISIK.ID - Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia, Irjen Tan Sri Abdul Hamid Bador menduga, pelaku utama yang menyunting lirik lagu kebangsaan Indonesia, seperti yang viral di media sosial diyakini dilakukan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia.

Dia menjelaskan, pembuat video parodi itu dilakukan seorang buruh warga Indonesia berusia sekitar 40 tahunan, yang bekerja di Sabah.

WNI tersebut dicurigai menjadi pelaku pembuatan parodi lagu Indonesia Raya.

“Suspek itu ditahan di Sabah," kata Abdul Hamid dikutip dari Bernama, Kamis, (31/12/2020).

“Ya, PDRM dapat petunjuk baru bahwa pelakunya dikatakan berasal dari negara seberang (Indonesia) dan kami sedang menginterogasi untuk informasi lebih lanjut tentang pengakuannya tentang siapa yang mengedit video tersebut,” katanya di Bukit Aman, Malaysia.

Lebih lanjut, Abdul Hamid mengatakan, informasi tersebut telah dibagikan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri), karena kedua otoritas nasional serius tentang tindakan tersebut.

Baca juga: China Tuduh Indonesia Biang Munculnya Klaster Baru COVID-19 di Beijing

Dia menjanjikan, tersangka utama pembuat video parido diketahui dalam waktu dekat.

“Dalam kasus terbaru ini, ada pelaku kejahatan yang tidak bertanggung jawab dan memiliki motif jahat yang mengabaikan lagu kebangsaan Indonesia Raya," katanya.

Abdul Hamid menambahkan, parodi ini membuat marah masyarakat Indonesia dan pihaknya jamin tindakan drastis telah dilakukan Bareskrim (Polri), yakni membentuk tim khusus yang kemarin diterbangkan ke Sabah untuk melacak para pelakunya.

Sebelumnya, video yang diunggah dua pekan lalu oleh oknum tak bertanggung jawab di kolom komentar laman Youtube My Asean yang menampilkan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya, diedit dengan tujuan menghina Indonesia.

Video di ruang komentar di Youtube telah dihapus, namun video tersebut diunggah ke berbagai aplikasi lain dan ditransmisikan ke platform media sosial lain di Indonesia, yang memancing berbagai komentar kebencian dan amarah. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Fitrah Nugraha

TOPICS