Pengidap Tuberkulosis di Kota Kendari Meningkat 880 Kasus Baru

Siti Nabila

Reporter

Rabu, 02 Oktober 2024  /  7:24 pm

Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi. Foto: Nabila/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Kendari terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga September 2024, Dinas Kesehatan Kendari mencatat sebanyak 880 kasus baru TBC, yang terdiri dari kasus sensitif obat dan resisten obat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi, mengungkapkan bahwa meski jumlah kasus baru mendekati seribu, ada kabar baik terkait angka kesembuhan.

“Angka kesembuhan kita cukup baik, sudah mencapai 69 persen. Ini menunjukkan bahwa edukasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat sudah mulai berhasil,” ungkapnya kepada telisik.id, Selasa (2/10/2024).

Baca Juga: Hasil Survei Charta Politika: ASR - Hugua Unggul Elektabilitas 33,2 Persen di Pilgub Sultra 2024

Dari 880 kasus baru tersebut, pasien yang terkonfirmasi TBC sensitif obat cenderung lebih mudah sembuh karena masa pengobatannya yang lebih singkat. Sementara itu, kasus resisten obat biasanya terjadi akibat pasien tidak menuntaskan pengobatan atau menggunakan obat yang tidak sesuai dengan program pemerintah.

Ellfi juga menjelaskan salah satu langkah yang sedang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kendari adalah mempercepat penanggulangan penyakit TBC melalui program investigasi kontak pasien.

Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memeriksa, dan memberikan penanganan medis kepada orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC, guna menekan penyebaran penyakit tersebut.

Baca Juga: GMNI Kendari Dorong Mahasiswa dan Pemuda Aktif Awasi Proses Demokrasi di Pilkada 2024

“Penemuan aktif kita fokuskan pada orang yang menunjukkan gejala khas TBC, seperti batuk lebih dari dua minggu, demam, dan penurunan berat badan. Namun, melalui investigasi kontak, kami juga mencari orang yang kemungkinan tertular dari pasien yang sudah terkonfirmasi,” jelasnya.

Melalui program investigasi kontak ini, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian TBC di Kota Kendari, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga dari penularan penyakit.

“Untuk seluruh masyarakat Kota Kendari, tidak perlu takut atau merasa terdiskriminasi karena ada orang dengan TBC. Penyakit ini bisa sembuh, walaupun penularannya lebih cepat. Jika kita minum obat sesuai dengan anjurannya, bahkan untuk yang sudah resisten obat pun, itu bisa sembuh,” tegas Ellfi. (C)

Penulis: Siti Nabila

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS