Penuhi Kuota Guru, Pemda Kolut Kembali Sekolahkan 30 Orang Siswa di Jawa
Reporter Kolaka Utara
Jumat, 28 Agustus 2020 / 7:42 am
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Untuk memenuhi ketersediaan tenaga pendidik di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Pemda Kolut kembali menyekolahkan 30 orang siswa terbaik Kolut di Pulau Jawa.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolut, siswa yang berminat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan jurusan khusus tenaga pendidik itu mengikuti seleksi terlebih dahulu.
Berbeda dengan sistem rekruitmen tahun kemarin, kali ini Dikbud Kolut bekerja sama dengan Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Jogjakarta melakukan seleksi secara online bagi mereka yang telah mendaftar, sebelum akhirnya dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan program beasiswa utusan daerah tersebut.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dikbud Kolut, Ismail, S.Pd, realitas saat ini animo peserta didik berprestasi untuk menjadi tenaga pendidik atau guru sangat minim, mereka lebih cenderung memilih menjadi dokter, pilot, serta jurusan lainnya.
"Sehingga orientasi Dikbud Kolut sekarang ini, melalui program beasiswa utusan daerah khusus bagi siswa berprestasi yang berminat menjadi guru, selain untuk memenuhi kuota atau ketersediaan tenaga pendidik, juga kami ingin meningkatkan mutu guru, olehnya itu kita merekrut anak-anak yang berprestasi dan menyekolahkan mereka di kota pendidikan, Jogjakarta," terangnya, Rabu (28/8/202)
Lebih lanjut Ismail mengatakan, tahun ini, Dikbud Kolut memprioritaskan kuota untuk jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) karena saat ini Kolut masih kekurangan guru SD.
"Jadi 50 persen dari 30 orang siswa yang dinyatakan lulus, kita prioritaskan ke Jurusan PGSD dan sisanya jurusan guru IPA, seni rupa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan teknik mesin," ungkapnya.
Ismail berharap melalui program ini kuota dan kualitas guru di Kolut dapat terpenuhi sehingga tidak ada lagi sekolah-sekolah yang kekurangan guru.
"Kami juga berharap mereka yang memperoleh beasiswa menggunakan waktunya dengan baik untuk menyerap ilmu pengetahuan dan menerapkannya ketika kembali ke daerah," harapnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Haerani Hambali