Sungai Kembali Dikeruk Pasca Banjir Bandang di Kolaka Utara

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 04 April 2025
0 dilihat
Sungai Kembali Dikeruk Pasca Banjir Bandang di Kolaka Utara
Kepala Dinas PUPR Kolaka Utara, Mukramin turunkan tiga unit excavator keruk sungai pasca banjir bandang. Foto: Muh. Risal H/Telisik.

" Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolaka Utara, mengerahkan tiga unit excavator "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolaka Utara, mengerahkan tiga unit excavator untuk mengeruk atau menormalisasi sungai pasca banjir bandang yang melanda beberapa desa di Kecamatan Pakue Tengah dan Utara.

Selain normalisasi, Dinas PUPR turut membangun jembatan bailey atau jembatan permanen yang terbuat dari rangka baja di Desa Pasampang, Kecamatan Pakue Tengah dan pembenahan tanggul sungai yang jebol di Desa Pakue, Kecamatan Pakue Utara.

Kepala Dinas PUPR Kolaka Utara, Mukramin menuturkan, sejak kemarin pihaknya mulai melakukan normalisasi sungai di Desa Pasampang dan Salulotong menggunakan excavator dan dibutuhkan beberapa hari untuk merampungkan pekerjaan tersebut.

"Kita membutuhkan beberapa hari baru bisa selesai," terangnya, Jumat (4/4/2025).

Lebih lanjut Mukramin menyatakan, jika instansinya bakal membenahi fasilitas umum lainnya yang rusak diterjang banjir bandang, seperti pembangunan jembatan penghubung antar dusun dan perbaikan sarana air bersih.

Baca Juga: Timbunan 2023 Sebabkan Banjir Kota Raha, Dinas PUPR Muna Bongkar Gorong-gorong

"Insya Allah kita akan bangun kembali jembatan tidak lagi semi permanen, tapi jembatan bailey. Setelah melakukan pengukuran, kita akan buatkan RAB-nya kemudian diajukan ke pimpinan. Hal ini dilakukan untuk menangani kesulitan masyarakat pasca banjir," jelasnya.

Mukramin juga telah memesan 30 batang pipa untuk perbaikan perpipaan yang terputus akibat banjir bandang. Sementara, penangan tanggul jebol di Desa Pakue telah dilakukan perbaikan sejak kemarin.

Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara, banjir bandang yang menerjang beberapa desa di Kecamatan Pakue Tengah dan Pakue Utara desa terjadi, Selasa malam (1/4/2025) pukul 21.00 Wita, dipicu tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur dua kecamatan tersebut.

Banjir yang datang secara tiba-tiba, menyebabkan satu unit jembatan penghubung antar dusun di Desa Pasampang sepanjang 25 meter terputus dan mengisolir 115 kepala keluarga (KK) yang berdomisili di Dusun V.

Luapan air turut merusak perpiaan air sanitasi menyebabkan pasokan air bersih untuk waega Desa Powalaa, Labipi, dan Pasampang terhenti sementara.

"Yang terputus aliran air bersih di Desa Pasampang murni sanitasi bukan jaringan PDAM," kata Kepala BPBD, Andi Faisal.

Baca Juga: Wagub Sultra Hugua Temukan Biang Banjir di Eks MTQ Kendari, Saluran Dikeruk hingga ke Laut

Sementara itu, Kepala Desa Pasampang, Haerul Akbar menuturkan, baru kali ini desanya dilanda banjir besar. Bahkan saat kejadian, dirinya bersama warga merasa panik melihat luapan air sungai yang sangat deras.

Haerul Akbar berharap ketersediaan air bersih dapat segera terpenuhi, mengingat air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Terkait jembatan yang roboh, kata dia, jembatan ini merupakan akses utama bagi warga setempat.

"Sekitar 80 persen warga Dusun V menggunakan jembatan tersebut. Tanpa akses ini, kegiatan ekonomi warga akan terganggu secara signifikan dan dapat memperburuk kondisi mereka pasca bencana," bebernya. (A)

Penulis: Muh. Risal H

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga