Penurunan Stunting Difokuskan di 10 Provinsi, Termasuk Sultra

Marwan Azis

Reporter Jakarta

Rabu, 05 Agustus 2020  /  9:26 pm

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto: Ist.

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden, Joko Widodo perintahkan sejumlah kementerian termasuk Kementerian Kesehatan agar penurunan angka stunting tetap menjadi skala prioritas di tengah-tengah pandemi COVID-19.

Presiden Jokowi juga mengarahkan agar penurunan angka stunting difokuskan 10 provinsi termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki prevalensi stunting tertinggi.

Selain Sultra, provinsi lainnya juga jadi fokus penurunan stunting adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat (Sulbar), Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah.

”Untuk itu, saya juga ingin minta para gubernur, nanti Mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, wali kota sampai ke kepala desa, terutama untuk 10 provinsi tersebut supaya betul-betul bisa konsentrasi dan fokus untuk penurunan stunting,” ujar Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

”Data yang saya miliki ada perbaikan dalam prevalensi stunting dari 37 persen di 2013 menjadi 27,6 persen di 2019. Ini ada penurunan yang cukup lumayan, tetapi saya kira ini tidak cukup,” ungkapnya.

Jokowi perintahkan kementerian terkait bekerja ekstra agar angka stunting bisa diturunkan lebih cepat lagi dan ditarget.

“Sesuai yang saya sampaikan, saya berikan pada Menteri Kesehatan di 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta akses pelayanan kesehatan bagi Ibu hamil maupun balita di Puskesmas dan Posyandu harus dipastikan tetap berlangsung dan tidak berhenti di tengah pandemi ini.

Baca juga: Politisi PKS: Indonesia bersama Rakyat Lebanon

”Yaitu pemberian makanan tambahan bagi Ibu hamil dan juga pemberian suplemen, Vitamin A bagi Ibu yang menyusui dan makanan pendamping ASI,” imbuhnya.

Sementara aspek promotif, edukasi, sosialisasi bagi Ibu-ibu hamil juga pada keluarga harus terus digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman untuk pencegahan stunting.

”Sekali lagi saya minta ini juga melibatkan PKK, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat RT dan RW serta relawan dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat,” ujarnya.

Jokowi juga menekankan dalam upaya penurunan angka stunting juga disambungkan dengan program perlindungan sosial.

”Terutama PKH, kemudian pembagian BPNT dan juga pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu,” tandasnya.

Sementara Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, usai mengikuti rapat tersebut menambahkan, semua lembaga terkait akan digerakkan untuk semua tetap bekerja dengan protokol kesehatan di dalam mengatasi pandemi COVID-19 dan untuk menyukseskan program-program stunting.

”Pada hakikatnya ditujukan untuk mencapai penurunan angka stunting di 2024 menjadi 14 persen,” tuturnya.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Kardin