Perdana, Sulawesi Tenggara Ekpor Pinang ke Iran 56 Ton
Reporter
Senin, 29 Januari 2024 / 6:35 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Sulawesi Tenggara untuk kali pertamanya mengekspor komoditi biji pinang di Iran, sebanyak 56 ton senilai 28.000 US Dollar atau sekitar Rp 434.000.000, berlayar langsung dari Pelahuhan Kendari New Port, Senin (29/1/2024).
Komoditi biji pinang berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Tenggara yakni, Kendari, Konawe, Kolaka, Baubau dan Konawe Selatan, sebelumnya hanya diperdagangkan dalam wilayah Republik Indonesia.
Ekpor biji pinang ini melalui perusahaan PT Mitra Mandiri, yang berhasil mewujudkan ekpor perdana dan memperkenalkan biji pinang Sulawesi Tenggara ke pasar internasional.
Baca Juga: DPRD Bakal Tinjau Ulang Perumda Kota Kendari, Sentil Dana Rp 3 Miliar
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto mengatakan, untuk pertama kalinya Sulawesi Tenggara ekpor komoditi biji pinang ke Iran, sebelumnya pemasaran hanya dilakukan dalam negeri yang selanjutnya dikirim ke masing-masing provinsi.
Andap menambahkan, terdapat potensi besar di Sulawesi Tenggara yang selama ini pinang hanya dijadikan sebagai tanaman pagar atau pembatas perkebunan, tetapi nanti kedepan akan dipersiapkan agar dalam penanaman terkonsep dengan baik.
Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Sulawesi Tenggara, La Haruna mengatakan, ekpor biji pinang ini mencerminkan potensi besar dari sektor berkebunan.
"Pinang ini sangat potensi untuk kita ekpor, hal ini juga menciptakan dampak positif para petani lokal, selain proses pemeliharaan yang mudah, pinang tidak memerlukan waktu yang lama pengolahannya," kata La Haruna.
Ia menegaskan, biji pinang Sulawesi Tenggara yang memiliki kualitas unggul sehingga ekspor perdana ini membuka peluang baru para petani lokal untuk memperluas pasar mereka.
Baca Juga: Kasus Siswi SMK Kendari Viral Isap Sinte Ditutup, Ini Alasannya
Sementara itu, Amiruddin, seorang pedagang sekaligus mewakili PT Sentra Mitra Mandiri mengatakan, proses dilakukan sebelum ekspor sebanyak 56 ton ini, para petani pinang di kampung dari beberapa daerah tersebut mengantar ke kota sebagai penghubung dengan perusahaan.
Ia mengatakan, harga biji pinang saat ini yang relatif sedang menurun namun dengan angka produksi yang meningkat.
Ia berharap kepada pemerintah untuk memfasilitasi hasil-hasil pertanian yang lain di Sulawesi Tenggara agar bisa di ekpor juga dan dipasarkan secara Internasional. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS