Permandian Topa Butuh Sentuhan Pemkab Muna

Sunaryo

Reporter Muna

Jumat, 09 April 2021  /  1:26 pm

Dasri Sulawesi menggunakan motor pengangkut sampat di Topa. Foto: Sunaryo/Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Keindahan wisata Permandian Topa yang terletak di Desa Labone, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna sudah tidak diragukan lagi. Wisatawan sangat antusias mengunjungi permandian yang terletak tidak jauh dari pusat kota Raha itu.

Meski Permandian Topa sudah sangat terkenal, namun fasilitas penunjang masih banyak kekurangan. Dibutuhkan perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna untuk pengembangannya.

Dasri Sulawesi, Tokoh Pemuda Kreatif Muna menerangkan, selama ini pengembangan wisata Topa menggunakan Dana Desa (DD). Anggaran tersebut tentunya tidak cukup, sehingga masih banyak infrastruktur seperti jalan, gazebo, home stay dan gedung serba guna belum terbangun.

"Minimnya anggaran DD membuat masih banyak infrastruktur yang belum terbangun," kata Dasri, Jumat (9/4/2021).

Baca juga: Percepat Pencarian Korban Hilang, BNPB Kerahkan SAR Dog

Politisi Golkar Sultra itu optimis bila ada sharing anggaran dari Pemkab untuk membangun infrastruktur penunjang lainnya, otomatis akan menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah (PAD). Pemkab bisa menarik biaya masuk, parkiran dan sewa-sewa gazebo.

"Selama ini pengelolaanya melalui Bumdes dan belum maksimal. Uang parkiran masuk di kantong pribadi para muda mudi," ujarnya.

Selain permandian, di Topa juga bisa dikembangkan wisata mangrove. Pohon-pohon mangrove yang mengelilingi permandian sangat indah. Belum lagi, terdapat situs budaya di dalam mata air terdapat gua yang luasnya seperdua lapangan sepak bola.

"Selain sebagai wisata, juga bisa dijadikan sebagai kawasan edukasi," timpalnya.

Baca juga: Ini Rute Perjalanan Presiden di NTT

Sementara itu, Kadis Pariwisata Muna, Amiruddin Ako mengaku belum bisa menarik retribusi di Permandian Topa dikarenakan tidak ada aset milik Pemkab. Bisa saja, Pemkab membangun infrastruktur di tempat wisata itu. Namun, semuanya tentunya tergantung kondisi keuangan daerah.

"Jadi selama belum ada aset, kita tidak bisa mengintervensi untuk pengelolaanya," ujarnya.

Ia yakin, meski belum ada dukungan anggaran dari Pemkab, Permandian Topa akan semakin berkembang. Apalagi, tahun ini Permandian Topa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata akan mendapatkan kucuran dana segar dari APBN sebesar Rp 500 juta.

"Anggaran dari pusat itu tinggal di-sharing dengan DD. Tergantung desa mau melengkapi fasilitas apa lagi," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

TOPICS