Polres Muna Ditantang Tertibkan Calo BBM di SPBU

Sunaryo

Reporter Muna

Sabtu, 31 Agustus 2024  /  9:32 am

Antrian panjang kendaraan di salah satu SPBU di Kota Raha. Foto: Sunaryo/Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Masyarakat Muna sangat resah dengan kehadiran calo-calo Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. Tiga SPBU yang berada di dalam Kota Raha 'dikuasai' calo-calo. Masyarakat sangat kesulitan mendapatkan BBM. Untuk mengisi satu liter saja, mereka harus rela berjam-jam mengantri.

Beda halnya dengan calo-calo yang menggunakan sepeda motor jenis Thunder dan mobil berulang-ulang melakukan pengisian.

Sejak pagi hari, tiga SPBU sudah dipadati kendaraan bermotor para calo. Bahkan, akibat antrian panjang kendaraan hingga di jalan umum, sangat mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. BBM jenis Pertalite yang ada di SPBU tidak bertahan lama.

Dengan kondisi itu, masyarakat murka. Di media sosial (medsos) setiap hari di viralkan aktivitas pengisian BBM di SPBU yang dikuasai calo. Lagi-lagi, aparat keamanan tidak terlalu meresponnya.

Akun Facebook (FB) Heryanto Maher dalam ciutannya menantang Polres Muna untuk menertibkan calo BBM yang ada di SPBU.

Baca Juga: Polres Muna Amankan Delapan Calo dan 4.660 Liter BBM dari SPBU di Desa Labunia

"Polres Muna wajib tertibkan, calo bensin d pertamina raha," tulis Heryanto Maher, Sabtu (31/8/2024).

Unggahan itu sontak mendapat reaksi dari netizen lainnya. Mereka menyanyangkan, sikap aparat kepolisian yang terkesan menutup mata melihat kondisi itu.

Akun FB Ritha Bakasa menimpali status yang dibuat Heryanto Maher dengan membenarkan maraknya calo di SPBU.

"Betul sekali bang..stngah mati kita antri..semua calo  di depan blakang nya kita..mana panjangnya antrian...Berjam jam baru kita bisa tiba d tempat pengisian," cuitnya.

Baca Juga: BBM SPBU Tapak Kuda Bercampur Air, Pengelola Ganti Kerugian Konsumen

Begitu juga dengan akun Mubarraksino La Ode yang sepakat dengan penertiban itu.

"Sepakat. Masyarakat serba salah, mau berbuat anarkis pelanggaran hukum namun pembiaran itu sama dengan memelihara ketidakbenaran yg akan memicu kerawanan Sosial," tulisnya.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari aparat kepolisian. (A)

Penulis: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS