Prediksi BMKG: Lebaran 2025 Pemerintah, NU dan Muhammadiyah Serentak
Reporter
Kamis, 27 Maret 2025 / 10:54 am
BMKG memantau hilal Syawal, Lebaran 2025 diprediksi seragam antara pemerintah dan ormas Islam. Foto: Repro Kumparan.
JAKARTA, TELISIK.ID - Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah diprediksi akan berlangsung serentak antara pemerintah, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah. Hal ini dikarenakan kondisi hilal sebagai penanda awal bulan hijriah telah memenuhi syarat yang digunakan oleh masing-masing pihak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 29 dan 30 Maret 2025. Berdasarkan data tersebut, posisi hilal pada 30 Maret 2025 memenuhi kriteria yang digunakan oleh pemerintah, PBNU, dan Muhammadiyah.
Dalam menentukan awal bulan hijriah, pemerintah dan PBNU mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan awal bulan hijriah berdasarkan kriteria wujudul hilal.
Kriteria MABIMS menyatakan bahwa hilal dianggap terlihat jika memiliki ketinggian minimal 3 derajat. Selain itu, elongasi atau jarak sudut antara Matahari dan Bulan harus mencapai 6,4 derajat. Jika hilal tidak memenuhi syarat tersebut, maka awal bulan hijriah akan dimulai pada hari berikutnya.
BMKG mencatat bahwa pada saat Matahari terbenam tanggal 30 Maret 2025, elongasi di Indonesia berkisar antara 13,02 derajat di Merauke, Papua hingga 14,83 derajat di Sabang, Aceh. Dengan demikian, kriteria MABIMS dipenuhi, sehingga 1 Syawal diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.
Baca Juga: ASN WFA Nyepi dan Lebaran 2025 Resmi Berlaku, Begini Aturan Lengkapnya
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, juga memberikan prediksi mengenai awal Syawal 1446 Hijriah. Berdasarkan analisisnya, lebaran Idulfitri 2025 akan berlangsung pada 31 Maret.
Menurut Thomas, posisi Bulan di Indonesia pada 29 Maret masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal tidak bisa terlihat, baik menurut kriteria MABIMS yang digunakan pemerintah maupun wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah.
"Pada saat maghrib 29 Maret posisi Bulan di Indonesia di bawah ufuk. Artinya, tidak memenuhi kriteria MABIMS yang digunakan Pemerintah dan ormas-ormas Islam serta tidak memenuhi kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah," ujar Thomas, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (27/3/2025).
"Keputusannya Idulfitri 1446 H: seragam 31 Maret 2025," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga memperkirakan bahwa Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah akan berlangsung serempak. Hal ini didasarkan pada prediksi bahwa hilal tidak akan terlihat pada 29 Maret 2025, sehingga lebaran diperkirakan jatuh pada 31 Maret.
Baca Juga: Jelang Lebaran Pemkab Muna Panen 15 Ton Padi Hasil BUMDes Tulus
"Lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025," ujar Nasaruddin beberapa waktu lalu.
PP Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan Idulfitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan tersebut dibuat berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Jika prediksi ini benar, maka umat Islam di Indonesia akan merayakan Idulfitri secara serentak pada tanggal yang sama. Meskipun demikian, hasil pastinya akan ditentukan melalui sidang isbat yang akan digelar pada 29 Maret 2025. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS