Satu Desa di Buton Selatan Diterjang Banjir, 50 Rumah Warga Terdampak dan Petani Gagal Panen
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Jumat, 04 Juli 2025
0 dilihat
Masjid Desa Gunung Sejuk ikut terendam banjir hingga selutut orang dewasa (kiri) dan rumah warga yang juga terdampak, Jumat (4/7/2025). Foto: Capture Video
" Curah hujan yang tinggi mengakibatkan satu desa di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, terendam banjir pada Jumat (4/7/2025) "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Curah hujan yang tinggi mengakibatkan satu desa di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, terendam banjir pada Jumat (4/7/2025).
Sekitar 50 rumah warga di Desa Gunung Sejuk, Kecamatan Sampolawa, diterjang banjir oleh luapan air dari hulu Sungai Wandoke.
Luapan air Sungai Wandoke setinggi sekitar 5 meter ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Gunung Sejuk, Iji Wijaya, menceritakan bahwa luapan air dari Sungai Wandoke sering terjadi bila curah hujan cukup tinggi.
Baca Juga: 354 PPPK Muna Dikukuhkan, Bupati Bachrun Labuta Pastikan Tak Ada Bayaran
“Namun, tahun ini merupakan banjir yang terparah dari sebelumnya,” ungkap Iji, saat dikonfirmasi telisik.id melalui telepon seluler hari ini pukul 18.16 Wita.
Ia menyebutkan tinggi hingga kekuatan tanggul yang dibangun di sekitar aliran sungai tidak mampu menahan debit air yang semakin menaik. Akibatnya air menerobos hingga meluap ke permukiman warga.
"Kalau kita hitung sekitar 5 meter dari sungai kemudian ketinggian tanggul kurang, harusnya tanggul beton," tutur Iji.
Warga terpaksa mengungsi ke dataran tinggi untuk menghindari banjir susulan. Banjir juga merambat ke Desa Lipu Mangau yang berbatasan langsung dengan Desa Gunung Sejuk.
Iji mengatakan jaringan di desanya masih belum stabil semenjak banjir terjadi. Banjir saat ini perlahan mulai berangsur surut dan beberapa warga mulai kembali ke rumah mereka untuk membersihkan sisa lumpur yang terbawa banjir.
Pihaknya juga telah mengabarkan bencana alam ini kepada Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buton Selatan untuk mendapatkan penanganan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buton Selatan, Suharuddin Singka, menuturkan banjir terjadi sekitar pukul 12.30 Wita ketika warga sedang melaksanakan salat Jumat. Sementara pihaknya baru mendapatkan informasi pada pukul 14.00 Wita.
Sebanyak 11 personel BPBD dikerahkan ke Desa Gunung Sejuk untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pantauan, luapan banjir hampir menutupi seluruh wilayah Desa Gunung Sejuk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun semua alat elektronik milik warga tergenang air.
Bukan hanya itu, para petani setempat juga gagal panen akibat kebun dan ladang mereka ikut terendam banjir.
“Banjir terjadi begitu cepat sebab jarak sungai dan permukiman warga hanya 50 meter. Banjir terparah terakhir terjadi pada tahun 2023 dan baru kembali terjadi pada tahun 2025 ini,” ungkap Suharuddin via telepon.
Baca Juga: Komisi XII DPR RI Jadwalkan Rapat dengan DPRD Kolaka Utara di Jakarta, Ini Agenda yang Dibahas
Selain intensitas hujan yang tiniggi, kondisi hutan yang sebagian pepohonannya sudah ditebang juga menjadi pemicu aliran air hujan mudah meluap karena sudah tidak meresap menyeluruh ke dalam tanah.
“Sebelumnya kami telah mendapatkan informasi dari BMKG bahwa dalam beberapa hari ke depan di Kabupaten Buton Selatan akan terjadi hujan deras,” ujar Suharuddiin.
Suharuddin mengatakan bahwa Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua, menyempatkan diri untuk menemui para warga Desa Gunung Sejuk yang terdampak banjir.
Saat ini banjir dari luapan air Sungai Wandoke mulai berangsur surut, namun personel BPBD masih tetap berjaga mengantisipasi banjir susulan. (B)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS