Pria Ini Dibayar untuk Tiduri 104 Wanita Cantik, Alasannya Tak Masuk Akal
Reporter
Minggu, 13 Februari 2022 / 3:41 pm
MALAWI, TELISIK. ID - Pria ini dibayar untuk meniduri ratusan wanita dengan alasan yang tak masuk akal.
Pria bernama Eric Aniva itu mengaku, dibayar untuk meniduri ratusan wanita dan malah mengklaim mereka senang dalam pelecehan tersebut. Kasus ini benar-benar mengejutkan, karena alasannya untuk ritual adat "pembersihan".
Dilansir dari Sindonews.com, dalam ritual “pembersihan” itu, Aniva dibayar penduduk setempat. Aniva ditangkap pada Juli 2016 atas perintah Presiden Peter Mutharika. Selain anak-anak gadis, para janda juga menjalani ritual aneh itu.
Pada awalya, Aniva ditangkap atas tuduhan memperkosa gadis-gadis muda, tetapi tidak ada gadis dari Nsanje daerah terpencil di selatan Malawi dan daerah asal Aniva yang datang untuk bersaksi. Aniva sekarang sedang didakwa terlibat dalam “praktik budaya yang berbahaya” di bawah Undang-Undang Kesetaraan Gender Malawi.
Kepolisian Malawi, salah satu negara di Afrika bagian selatan telah menangkap pria tersebut atas perintah presiden pada Juli 2016.
Dilansir dari Thesun.co.uk, dalam persidangan Eric Aniva mengaku sudah meniduri sebanyak 104 wanita, beberapa di antaranya masih remaja berusia belasan tahun.
Baca Juga: Ratusan Wanita Cantik di Kota Ini Minta Dinikahi, Pria Jomblo Silahkan Merapat
Eric Aniva melakukan hubungan seks tanpa kondom, dan belakangan terungkap ternyata dia telah menderita positif HIV.
Dia mengaku diam soal penyakit menular seksual itu ketika disewa oleh keluarga para wanita untuk melakukan inisiasi seksual.
Presiden Malawi saat itu, Peter Mutharika telah turun tangan. Dia memerintahkan polisi untuk menyelidiki dan menuntut Eric Aniva atas pengakuannya dalam kasus tersebut.
"Praktik-praktik mengerikan ini, meskipun dilakukan oleh beberapa orang, juga menodai citra seluruh bangsa Malawi secara internasional dan membawa aib bagi kita semua," kata presiden.
Baca Juga: Asyik, Turis yang Sudah Vaksin Bisa Masuk Perancis Tanpa Syarat Tes COVID-19
Juru Bicara Kepresidenan saat itu, Mgeme Kalilani juga menegaskan perintah presiden dalam kasus tersebut.
"Sementara kita harus mempromosikan nilai-nilai budaya positif dan sosialisasi positif kepada anak-anak kita," ucapnya.
"Presiden mengatakan praktik budaya dan tradisional yang berbahaya tidak dapat diterima di negara ini," ujar Mgeme Kalilani. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin