Ribuan CPNS Keluhkan Gaji Kecil dan Penempatan Jauh, Ini 5 Instansi Paling Banyak Mengundurkan Diri

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 24 April 2025  /  8:48 am

Ribuan CPNS 2025 mundur karena gaji kecil dan penempatan terlalu jauh. Foto: Repro RRI.

JAKARTA, TELISIK.ID - Gelombang pengunduran diri CPNS 2025 tengah menjadi sorotan publik. Ribuan calon abdi negara memilih mundur dari penempatan yang telah ditetapkan.

Alasan mereka pun mencuat ke permukaan—gaji yang dianggap terlalu kecil hingga lokasi kerja yang sangat jauh dari tempat tinggal. Fenomena ini menunjukkan tantangan serius dalam pemerataan sumber daya aparatur sipil negara di seluruh wilayah Indonesia.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap jumlah pengunduran diri CPNS tahun formasi 2024 mencapai hampir dua ribu orang. Totalnya sebanyak 1.967 orang memilih keluar usai dinyatakan lulus seleksi. Mereka yang mundur didominasi oleh alasan jarak penempatan yang jauh dan penghasilan yang tidak sesuai harapan.

Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan informasi ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI di Jakarta Pusat pada Selasa, 22 April 2025. Menurut Zudan, angka pengunduran diri tersebut sebagian besar disebabkan oleh proses optimalisasi formasi CPNS yang dilakukan pemerintah.

"Sebanyak 1.967 CPNS 2024 mengundurkan diri," ujar Zudan dalam rapat tersebut, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (24/4/2025).

Ia menjelaskan, pengunduran diri itu terjadi setelah para peserta menerima penempatan yang tidak sesuai dengan lokasi pilihan awal mereka.

Zudan memaparkan, dalam skema optimalisasi formasi CPNS, peserta yang gagal di formasi awal akan dialihkan ke formasi lain yang kosong. Namun, formasi pengganti tersebut sering kali berada di daerah yang sangat jauh dari domisili peserta.

Contoh yang disampaikan oleh Zudan adalah CPNS dosen di Universitas Negeri Jember (Unej) yang gagal lolos seleksi. Namun, karena formasi serupa di Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur tidak memiliki pelamar, maka sistem secara otomatis menempatkan dua pelamar dengan nilai terbaik ke universitas tersebut.

“Dua orang dengan nilai terbaik dari formasi dosen sosiologi Unej dikirim ke Universitas Nusa Cendana. Mereka diterima karena formasi tersebut kosong,” ungkap Zudan dalam paparannya.

Baca Juga: Info Terbaru Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024: NIP Sudah Diterbitkan, SK Tergantung Keaktifan Kepala Daerah

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini diketahui menyetujui kebijakan optimalisasi ini demi efisiensi dan pemerataan ASN. Lewat kebijakan ini, sebanyak 16.167 orang berhasil diserap untuk mengisi formasi kosong di berbagai instansi.

Namun demikian, tidak semua peserta bersedia menerima penempatan hasil optimalisasi tersebut. Zudan menyatakan bahwa CPNS yang mengundurkan diri dari hasil optimalisasi tidak akan dikenai sanksi, sebab pilihan itu bersifat sukarela dan tidak diwajibkan.

“Kalau untuk yang optimalisasi, bagi yang mengundurkan diri tidak ada sanksi apa-apa. Karena ini sifatnya pilihan,” tegas Zudan.

Ia menambahkan, tujuan kebijakan ini adalah agar tidak terjadi kekosongan formasi yang bisa menyebabkan pemborosan anggaran negara.

Dari 1.967 CPNS yang mengundurkan diri, BKN mencatat lima instansi yang paling banyak kehilangan tenaga baru. Kelima instansi ini mengalami jumlah pengunduran diri CPNS terbanyak berdasarkan laporan resmi.

Berikut lima instansi dengan jumlah CPNS mengundurkan diri terbanyak:

1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek): 640 orang

2. Kementerian Kesehatan (Kemenkes): 575 orang

3. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo): 154 orang

4. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu): 131 orang

5. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): 121 orang

Data tersebut menunjukkan bahwa kementerian dengan cakupan kerja luas dan unit tersebar secara geografis menjadi yang paling terdampak oleh kebijakan optimalisasi.

BKN juga merinci 12 alasan utama di balik pengunduran diri massal CPNS 2024. Alasan terbanyak berasal dari kesulitan penempatan kerja yang terlalu jauh dari domisili peserta, mencapai lebih dari 1.200 orang.

Berikut 12 alasan utama pengunduran diri CPNS 2024 menurut data BKN:

1. Penempatan terlalu jauh dari domisili: 1.285 orang

2. Terkendala izin keluarga: 320 orang

3. Terkendala kondisi kesehatan orang tua: 156 orang

4. Dianggap mengundurkan diri oleh usulan instansi: 92 orang

5. Sedang/akan melanjutkan pendidikan: 44 orang

6. Terkendala kondisi kesehatan pribadi: 21 orang

7. Terikat kontrak dengan institusi/penyedia kerja lain: 13 orang

8. Salah memilih formasi unit penempatan: 11 orang

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2025, Cek Formasi Lulusan SMA/SMK Gaji Tertinggi Rp 10 Juta

9. Terkendala kondisi kesehatan pasangan: 8 orang

10. Tidak dapat memenuhi kelengkapan dokumen persyaratan: 8 orang

11. Merasa tidak berhak atas kelulusan: 6 orang

12. Penghasilan tidak sesuai ekspektasi: 3 orang

Menurut Zudan, kendala terbesar dalam kebijakan optimalisasi terjadi pada instansi seperti Kemendikbudristek yang memiliki banyak unit pendidikan tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Ini menyebabkan banyak peserta ditempatkan di lokasi yang jauh dari tempat tinggal mereka.

“Memang benar, bagian terbesar bahwa karena jaraknya jauh. Kebijakan optimalisasi adalah pada satu instansi, karena Kemendikti Saintek itu kampusnya banyak dan tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Zudan.

Ia juga menambahkan bahwa seharusnya para CPNS bisa terlebih dahulu menerima penempatan tersebut. Sebab setelah lima tahun bekerja, ada peluang untuk mengajukan mutasi ke lokasi yang lebih dekat dengan domisili asal. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS