Harga Minyak Mentah Tanah Air Melejit, Ini Sederet Pemicunya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 13 Juli 2025
0 dilihat
Salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia milik PT Pertamina. Foto: Repro Antara.
" Kenaikan tajam harga minyak mentah Indonesia pada Juni 2025 menarik perhatian banyak pihak "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kenaikan tajam harga minyak mentah Indonesia pada Juni 2025 menarik perhatian banyak pihak.
Dalam pengumuman resminya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 69,33 per barel.
Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan ICP pada Mei 2025 yang berada di kisaran US$ 62,75 per barel.
Penetapan harga ini dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 229.K/MG.03/MEM.M/2025 tertanggal 3 Juli 2025. Kementerian menjelaskan bahwa kenaikan harga ini tidak lepas dari dinamika geopolitik dunia, terutama yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
Ketegangan yang semakin meningkat akibat konflik antara Amerika Serikat, Iran, dan Israel menjadi salah satu penyebab utama lonjakan harga.
“Adanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendukung terjadinya spekulasi dan sentimen pasar yang memperkuat lonjakan harga minyak dunia di pasar berjangka, akibat pembelian minyak untuk mengantisipasi kenaikan lebih lanjut,” jelas Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno dalam keterangannya, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (13/7/2025).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Global Menyala Sepanjang Sejarah, Tersulut Rudal Iran ke Israel
Situasi ini diperparah dengan ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan penting minyak dunia. Ketakutan pasar terhadap kemungkinan terganggunya pasokan minyak mentah global membuat harga minyak semakin terdorong naik.
Selain itu, lonjakan harga juga didorong oleh peningkatan permintaan global terhadap minyak.
Berdasarkan laporan OPEC bulan Juni 2025, terjadi revisi kenaikan permintaan minyak dunia pada kuartal III dan keseluruhan tahun 2025.
Kenaikan ini masing-masing sebesar 0,14 juta barel per hari dibandingkan perkiraan sebelumnya. Peningkatan konsumsi terutama terjadi di Amerika Serikat yang tengah memasuki musim mengemudi atau driving season.
“Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga minyak mentah bulan Juni 2025 adalah penurunan nilai tukar dolar AS di bulan Juni 2025 yang mendorong investor global untuk masuk ke komoditas minyak dan berdampak pada peningkatan permintaan minyak,” lanjut Tri.
Sinyal positif juga datang dari kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China yang berlangsung dari 14 Mei hingga 14 Agustus 2025. Kedua negara setuju memangkas tarif impor secara signifikan, sehingga memberikan dorongan terhadap pasar dan memicu penguatan harga minyak.
Di kawasan Asia Pasifik, lonjakan harga minyak mentah turut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan di negara-negara besar seperti China dan India.
Baca Juga: Pangeran MBS dan Prabowo Sepakat Transfer Minyak Rp 440 Triliun hingga Sepaham dengan Isu Palestina
Selain itu, Saudi Aramco juga menaikkan Official Selling Price (OSP) untuk ekspor minyak ke Asia, yang menjadi sinyal penguatan permintaan regional. Kuatnya marjin kilang di kawasan Asia turut memperkuat alasan kenaikan OSP tersebut.
Secara global, harga rata-rata berbagai jenis minyak mentah utama juga mengalami peningkatan signifikan. Dated Brent naik sebesar US$ 7,24 per barel dari US$ 64,22 menjadi US$ 71,46 per barel. Sementara WTI (Nymex) mencatat kenaikan US$ 6,39 per barel, dari US$ 60,94 menjadi US$ 67,33 per barel.
Harga Brent (ICE) meningkat sebesar US$ 5,79 per barel dari US$ 64,01 menjadi US$ 69,80 per barel. Di sisi lain, Basket OPEC juga menunjukkan penguatan sebesar US$ 6,18 per barel, naik dari US$ 63,62 menjadi US$ 69,80 per barel.
Untuk Indonesia, rata-rata ICP bulan Juni naik sebesar US$ 6,58 per barel dari US$ 62,75 menjadi US$ 69,33 per barel. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS