Road To Fesyar Segera Dihelat, Kembangkan Ekonomi Syariah
Reporter
Sabtu, 08 Agustus 2020 / 9:50 am
KENDARI, TELISIK.ID - Road to Fesyar Sulawesi Tenggara dengan mengangkat tema “Mendorong Ekonomi Syariah Sebagai Penggerak Ekonomi Regional Pasca Penerapan New Normal”, akan dibuka pada tanggal 9 Agustus 2020.
"Kegiatan Road to Fesyar Sulawesi Tenggara merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Daerah di Sulawesi Tenggara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sultra, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sultra, ASBISINDO Sultra serta pemangku kepentingan lainnya," jelas Surya Alamsyah, Asisten Direktur Selaku Perwakilan Bank Indonesia Sultra, melalui rilisnya, Sabtu (8/8/2020).
Ini dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan literasi masyarakat serta mendorong akselerasi ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) Sulawesi Tenggara yang inklusif dan berkelanjutan.
Pembukaan Road to Fesyar akan menandakan dimulainya rangkaian kegiatan Road to Fesyar yang terdiri dari seminar dan business coaching dengan topik terkini dan menarik.
"Saat pandemi COVID-19, Road to Fesyar kali ini berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya dengan konsep virtual di seluruh rangkaian acara dimana masyarakat umum dapat berpartisipasi pada setiap kegiatan. Berbagai hadiah menarik telah dipersiapkan untuk peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan road to fesyar Sultra 2020," ujar Surya.
Potensi pengembangan ekonomi syariah sebagai penggerak ekonomi Sultra menjadi topik awal dalam seminar yang diadakan pada 9 Agustus.
Baca juga: Realisasi Investasi di Sultra Termasuk Tertinggi Selama Pandemi
Ada dua topik menarik yang akan menjadi pembahasan yaitu pemberdayaan ekonomi produktif melalui pemberdayaan ziswaf pada 11 Agustus 2020 dan akses pembiayaan syariah dan fintech syariah serta business coaching untuk pelaku UMKM pada 12 Agustus 2020.
"Penyelenggaraan Road to Fesyar ini merupakan wujud nyata konsistensi dukungan Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional, yang dirumuskan dalam 3 (tiga) pilar yang saling terkait dan diperkuat dengan optimalisasi teknologi digital," jelasnya.
Mulai pemberdayaan ekonomi syariah dengan strategi utama pengembangan ekosistem halal value chain (HVC).
Kedua, pendalaman pasar keuangan syariah. Ketiga, penguatan riset, assessment dan edukasi. Ketiga hal tersebut membutuhkan sinergitas dari kita semua sehingga dapat efektif dalam mendukung Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah dunia.
Kemudian, upaya yang istiqomah dalam mendorong ekonomi syariah diyakini dapat berkontribusi positif bagi pemulihan ekonomi nasional.
Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Haerani Hambali