Harga Emas Hari Ini Makin Berkilau Usai Dolar Merosot

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 25 Mei 2022
0 dilihat
Harga Emas Hari Ini Makin Berkilau Usai Dolar Merosot
Harga emas batangan hari ini makin menguat. Foto: Repro Antara

" Melemahnya dolar membuat emas batangan yang dihargakan dengan greenback menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga emas dunia hari ini menguat usai Dolar AS melemah ke level terendah satu bulan dalam 2 sesi berturut-turut.

Melemahnya dolar membuat emas batangan yang dihargakan dengan greenback menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Melansir Liputan6.com, harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.866,39 per ounce. Emas berjangka AS menguat hampir 1 persen menjadi USD 1.865,3, atau ke level tertinggi sejak 9 Mei ketika emas diperdagangkan setinggi USD 1.885,6.

Dolar, aset safe-haven pesaing emas, terus melemah di tengah turunnya imbal hasil treasury dari puncaknya, dipicu pelonggaran agresif oleh Federal Reserve yang sudah diperhitungkan.

"Dolar yang lebih lemah telah membantu emas menembus kembali di atas rata-rata 200 hari dan kami belum yakin greenback telah melihat titik terendah," kata Analis Pasar Senior City Index Matt Simpson.

Melansir Suara.com jaringan Telisik.id, logam kuning dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa krisis ekonomi dan lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga cenderung membebani emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Loyo, Cek Daftarnya di Sini

Dengan Federal Reserve meningkatkan perjuangannya melawan inflasi tertinggi selama 40 tahun, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa dia mendesak kehati-hatian untuk menghindari memicu "dislokasi ekonomi yang signifikan" dengan kenaikan suku bunga yang terlalu tajam.

Baca Juga: BPS: Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan I-2022 Alami Peningkatan

"Sekarang kita tahu apa yang kita dapatkan dari The Fed, kita dapat berargumen bahwa emas sekali lagi memiliki jalur yang cukup jelas untuk bergerak maju," papar Meger, menyoroti pasar yang masih mempertanyakan apakah kenaikan suku bunga akan cukup untuk mencegah tekanan inflasi dalam jangka pendek. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga