Rusman-Malik Membangun Muna Dengan Hati
Reporter Muna
Sabtu, 28 Desember 2019 / 5:58 pm
MUNA, TELISIK.ID - Tak terasa usia pemerintahan LM Rusman Emba-Malik Ditu telah menapaki tiga tahun. Telah banyak pembangunan yang diletakan keduanya. Pelan tapi pasti, itulah gaya Bung Uman sapaan akrab Rusman dalam merumuskan kebijakan daerah yang pro pada rakyat. Intinya, Muna bangkit ketika dibangun dari hati.
Berangkat dengan seretnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tak menyurutkan langkah RE (Rusman Emba) untuk membawa perubahan di Bumi Sowite. Terbukti tiga tahun berturut-turut meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Padahal, tahun pertama, Ia diperhadapkan untuk membayar utang pada Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) modern era pemerintahan sebelumnya. Alhasil dalam dua tahun anggaran utang plus bunganya sekitar Rp 126 miliar dilunasi.
Geliat pembangunan terus digelorakan. Banyak bangunan monumental yang telah dibangun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sebut saja, rumah adat dan mesjid Al Munajad. Belum lagi, bidang pariwisata dengan mengembangkan beberapa destinasi wisata antara lain, pantai Maleura, Gua Liangkabori serta beberapa puncak.
Bupati Muna, LM Rusman Emba menerima penghargaan inovasi desa. Foto: Istimewa
Kata RE, membangun Muna harus dengan hati. Bukan membawa kepentingan pribadi. Menurutnya, pembangunan yang ada saat ini baru sebagai dasar.
"Kita bisa lihat sendiri, Kota Raha sudah mulai bersinar. InsyaAllah pembangunan akan terus berlanjut," katanya.
Untuk kebutuhan dasar masyarakat yakni, air bersih, mantan Senator DPD-RI itu telah memenuhinya. Untuk di Kecamatan Kontunaga, bila tak ada aral melintang akan dituntaskan tahun 2020 nanti. Anggaran telah tersedia sebesar kurang lebih Rp 27 miliar.
"Warga Kontunaga, Watoputeh, Loghia, InsyaAllah dalam waktu dekat akan menikmati air bersih," ujarnya.
Bupati Muna, LM Rusman Emba bersama Menteri Sosial. Foto: Istimewa
Berkat ketenaranya di Pemerintah Pusat, ada lima program pembangunan yang telah masuk pada Rencana Pembangunan Jangan Menengah Nasional (RPJMN). Adalah pembangunan jembatan penghubung Muna-Buton, Konawe Selatan (Konsel)-Towea-Tampo, jalan trans Muna, pembangunan pelabuhan kontainer di Desa Labunti, pengembangan ekonomi rakyat dan pembangunan industri di kawasan Muna Timur.
"Saat ini program nasional itu dalam proses perencanaan, tinggal menunggu actionnya," ungkapnya.
Tak bisa pula dinafikan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Rusman merata dari kota hingga pelosok pedesaan. Jalan-jalan dalam kota hinga kecamatan telah 'dihitamkan'. Belum lagi pembangunan pasar-pasar kecamatan.
"Pembangunan yang kita lakukan merata," sebutnya.
Bupati Muna, LM Rusman Emba meresmikan pasar kawasan. Foto: Istimewa
Lain lagi dengan bangunan yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya, Rusman menuntaskan. Adalah pasar Laino, kalau tidak terganjal proses pinjaman, sejak tahun lalu pasar itu sudah tuntas. Namun, berkat kegigihanya, pasar tersebut mulai rampungkan menggunakan APBD-P 2019.
"InsyaAllah dalam waktu dekat akan segera ditempati oleh para pedagang," ujarnya.
Begitu juga dengan RS Modern. Berkat lobi-lobi yang dilakukan di pusat, Ia berhasil mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) kurang lebih Rp 11 miliar.
"RS sudah jadi dan akan segera difungsikan," terangnya.
Dibalik pembangunan yang gencar dilakukan, Ia juga terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat, mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
"Alhamdulillah tiga tahun terakhir perputaran ekonomi masyarakat sudah meningkat, pengangguran menurun," ujarnya.
Soal penimbunan laut Motewe dan pelebaran jalan Warangga, Ia menguraikan secara detail. Di kawasan Motewe jangan hanya dilihat penimbunanya. Akan tetapi, akan ada bangunan monumental yang dibangun untuk kepentingan publik.
"Motewe itu, kita jadikan sebagai pusat kota baru," sebutnya.
Baca Juga: Bela Muslim Uighur, Ratusan Warga Sultra Kecam Rezim Cina
Sementara pelebaran jalan Waranga dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Jalan dibuat dua jalur. Lalu ada rest area, taman dan lampu jalan sehingga akan merubah kawasan itu menjadi tidak angker lagi.
"Kita perindah semua. Kami gunakan APBD-P untuk proses pengerasan jalan, setelah itu kita serahkan ke Balai untuk peningkatan jalannya," jelasnya. (Adv)