Sebelum Dilantik jadi Presiden, Gerindra Upayakan Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 10 September 2024  /  10:15 am

Prabowo dan Megawati disebut bakal bertemu usai saling kirim salam. Foto: Repro Antara

JAKARTA, TELISIK.ID - Menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia, Partai Gerindra tengah mengupayakan pertemuan penting antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengonfirmasi adanya potensi pertemuan tersebut setelah dirinya bertemu dan berbincang langsung dengan Megawati di acara bersama MPR.

Dalam acara yang berkaitan dengan pencabutan TAP XXXIII/MPRS/1967 itu, Muzani mengungkap bahwa peluang pertemuan antara Prabowo dan Megawati besar kemungkinan akan terjadi.

"InsyaAllah akan terjadi," ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (9/9/2024).

Meski demikian, Muzani tidak memberikan keterangan pasti terkait waktu pertemuan tersebut. Saat ditanya apakah pertemuan itu akan dilakukan sebelum pelantikan, Muzani hanya menanggapi dengan singkat,

Baca Juga: MPR Cabut TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang Nyatakan Presiden Soekarno Lindungi Tokoh PKI

"Mudah-mudahan (bertemu sebelum pelantikan)," kata Muzani.

Muzani juga tidak bersedia menjawab lebih lanjut tentang kemungkinan bahwa Prabowo dan Megawati sebenarnya telah bertemu tanpa diketahui oleh publik atau media. Namun, ia menekankan bahwa pertemuan ini masih diupayakan terjadi dalam waktu dekat.

Ahmad Muzani juga mengungkapkan bahwa Prabowo dan Megawati telah saling mengirim salam hormat melalui dirinya.

"Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo, dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega," kata Muzani.

Meski demikian, banyak pihak masih bertanya-tanya apakah salam tersebut menandakan adanya pembicaraan politik yang lebih mendalam. Terutama, publik penasaran apakah PDIP akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran setelah pelantikan nanti.

Namun, Muzani tidak memberikan jawaban tegas terkait isu tersebut. Ia menegaskan bahwa salam hormat itu adalah tradisi yang baik di antara para pemimpin bangsa.

Baca Juga: 107 Bakal Calon Kepala Daerah Belum Setor Laporan Harta Kekayaan

"Ya, sebagai sesama pemimpin bangsa saya kira saling memberi salam, saling menyampaikan salam adalah tradisi yang baik," tutur Muzani.

Ia juga menambahkan bahwa tradisi ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga hubungan baik dan harmonis di antara para pemimpin politik Indonesia.

"Saling mendoakan, saling pengharapan di antara sesama pemimpin bangsa adalah sesuatu yang baik, yang harus menjadi tradisi dalam bersilaturahmi," tandas Muzani. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS