BGTK Sultra Latih 42 Guru Kembangkan Konten Smartboard dengan Manfaatkan MPI
Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 06 Desember 2025
0 dilihat
Sebanyak 42 guru di Sulawesi Tenggara mengikuti pelatihan pembelajaran memanfaatkan media pembelajaran interaktif, 5-8 Desember 2025. Foto: Ist.
" Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sulawesi Tenggara melatih 42 guru dari berbagai kabupaten/kota dalam program Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) "

KENDARI, TELISIK.ID - Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sulawesi Tenggara melatih 42 guru dari berbagai kabupaten/kota dalam program Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif (MPI), Sabtu (6/12/2025).
Pelatihan ini digelar selama empat hari, 5–8 Desember 2025, di dua lokasi: Hotel Qubah 9 Kendari dan SMA Negeri 2 Kendari.
Kepala BGTK Sultra, Surip Widodo, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan respons cepat terhadap program nasional digitalisasi pembelajaran. Tahun ini seluruh sekolah telah menerima satu unit smartboard, dan tahun depan kuotanya bertambah menjadi tiga unit.
Surip menegaskan bahwa guru perlu menciptakan konten pembelajaran sendiri, bukan hanya mengandalkan materi bawaan smartboard.
Baca Juga: Oknum Guru SMP Negeri di Kendari Dilaporkan ke Polisi Lecehkan 3 Siswi
“Selama ini guru hanya memasukkan konten yang sudah ada, padahal belum tentu cocok. Karena itu kita dorong mereka membuat konten sendiri yang pas untuk sekolahnya,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta difokuskan menghasilkan dua produk pembelajaran multimedia pembelajaran interaktif dan game edukasi.
Produk tersebut nantinya akan diselaraskan dengan ekosistem Rumah Pendidikan agar dapat digunakan oleh lebih banyak satuan pendidikan.
Surip menambahkan bahwa keberhasilan pelatihan bukan sekadar menghasilkan media, melainkan memastikan penerapannya di sekolah dan dampaknya bagi siswa.
“Yang penting bukan hanya medianya jadi, lalu ditinggal. Tapi bagaimana dampaknya ke siswa, itu yang akan saya kawal,” tegasnya.
Peserta berasal dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA. Pemilihan peserta dilakukan berdasarkan sikap kritis, kemauan untuk maju, serta potensi yang sebelumnya belum mendapatkan ruang pengembangan.
Baca Juga: Promo Menarik Akhir Tahun GMT Kendari Sediakan Voucher Nginap di Hotel
“Saya pilih guru yang kritis dan mau maju. Banyak talenta yang tidak diberi kesempatan. Saya ingin memberi ruang itu,” kata Surip.
Sebagian besar peserta merupakan guru muda dengan potensi besar dalam pengembangan konten digital.
Surip berharap peserta mengikuti pelatihan secara serius mengingat keterampilan digital seperti ini jarang diperoleh.
“Ini ilmu yang susah didapat, jadi gunakan kesempatan sebaik mungkin. Saya akan memantau terus perkembangan 42 peserta,” ujarnya. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS