Selain Beras, Pemerintah Tidak Lagi Impor Jagung

Fitrah Nugraha

Reporter

Senin, 01 Agustus 2022  /  8:24 pm

Para petani sedang memanen jagung. Foto: Repro beritasatu.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah Indonesia tidak mengimpor jagung, selain untuk kebutuhan bahan baku industri seperti bahan pemanis dan lainnya.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, mengutip okezone dari Antara, Senin (1/8/2022).

“Saya ingin sampaikan bahwa bukan hanya beras sebenarnya kita sudah tidak impor, tetapi juga jagung, kecuali yang berkait dengan kebutuhan industri termasuk pemanis dan lain-lain sudah dijelaskan,” kata Mentan Syahrul.

Lebih lanjut, kata Syahrul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat Senin ini memerintahkan jajaran menteri untuk meningkatkan produksi jagung, baik untuk bahan baku, produk pascapanen termasuk yang sudah melalui proses budi daya.

Peningkatan produksi itu melalui intensifikasi lahan dan ekstensifikasi lahan. Sedangkan untuk produksi pascapanen, tambah Syahrul, akan melakukan beberapa upaya seperti membangun sarana pendukung pascapanen seperti silo dan dryer.

“Sehingga tentu saja toksin (racun) dan lain-lain bisa dikurangi, sehingga kadar air di atas 20 persen, bisa kadar air 14 persen sehingga sangat layak untuk di market atau di industri,” katanya.

Produksi jagung saat ini di Indonesia di atas 18 juta ton. Syahrul mengatakan produksi jagung akan terus ditingkatkan untuk mencukupi kebutuhan domestik termasuk industri.

Baca Juga: Pertamina: Warga Segera Lapor Jika Ada SPBU Layani Pengisian Pakai Jeriken

Setelah itu, pemerintah juga akan meningkatkan ekspor jagung.

“Saya lihat dalam 100 hari dari sekarang, kalau kita kerja keras termasuk dari perintah Menteri Koordinator Perekonomian (Airlangga Hartarto) untuk mempersiapkan kelompok-kelompok tani dan lahan-lahan intensifikasi serta ekstensifikasi lebih khusus akan disikapi, dan saya berharap konsep ini Insya Allah dalam satu dua minggu akan kami siapkan,” kata Syahrul.

Di kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan mendorong produksi jagung di lahan-lahan baru di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara.

“Dengan total lahan seluas 141 ribu hektare, dan 86 ribu hektare merupakan lahan baru,” kata Airlangga.

Untuk diketahui, dikutip pontianakkota.go.id dari alamtani.com, jagung adalah salah satu tanaman serealia penting di Indonesia, selain sebagai tanaman bahan pangan pokok pengganti beras dalam upaya diversifikasi pangan, jagung juga merupakan pakan ternak.

Baca Juga: Logo HUT RI ke-77 Tahun 2022, Ini Filosofinya

Jagung memiliki banyak manfaat bagi tubuh karena kandungan nutrisinya, diantara manfaatnya yaitu dapat menurunkan hipertensi sehingga dapat mencegah penyakit jantung.

Jagung juga dapat mengontrol diabetes, memperlancar pencernaan, mencegah sembelit dan wasir karena jagung kaya akan serat, bahkan dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Masih banyak lagi manfaat yang dihasilkan dari jagung ini. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin