Seorang Muslim Membuat Resolusi Tahun Baru, Bolehkah?

Muhammad Israjab

Reporter

Jumat, 01 Januari 2021  /  11:35 am

Bolehkah seorang Muslim membuat resolusi di tahun baru Masehi? Foto: Repro Tirto.id

KENDARI, TELISIK.ID - Saat ini kita telah memasuki tahun 2021 Masehi. Terkadang kita juga melihat seseorang membuat resolusi untuk pencapaian yang akan dilakukan pada tahun berikutnya.

Namun apakah boleh seorang Muslim memiliki resolusi tahun baru?

Dilansir di laman About Islam, Kamis (1/1/2021), Anne Myers mengatakan, tidak ada salahnya seorang Muslim membuat resolusi.

Myers adalah lulusan Wellesley College dan memegang gelar Master of Divinity yang berfokus pada studi Islam.

Membuat resolusi memang dapat membantu seeorang membuat rencana sehingga lebih mudah apa yang ingin dicapai.

Ada beberapa hal yang perlu diingat saat membuat resolusi, kapan pun waktunya.

Ada dua bagian penting yang membentuk perilaku manusia di antaranya, niat dan tindakan.

Baca juga: Ingin Penglihatan dan Pendengaran Sehat hingga Tua? Amalkan Doa Ini

Niat merupakan proses berpikir yang dimiliki orang, dan tindakan adalah apa yang dilakukan orang secara fisik atau manifestasi dari pikiran ini.

Allah Subhanahu Wata'ala menilai niat dan tindakan seorang manusia. Dalam sebuah hadits Qudsi yang terkenal mengatakan:

"Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allah tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan  barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu kesalahan," (HR Bukhari dan Muslim).

Jika seseorang membuat keputusan untuk melakukan perbuatan baik, seperti bersedekah, dan akhirnya tidak melakukannya, ia tetap akan menerima pahala karena niatnya baik.

Sebaiknya berhati-hatilah dengan menyatakan resolusi. Dalam hukum Islam, ada perbedaan derajat dalam membuat niat untuk melakukan sesuatu.

Sumpah, misalnya, melibatkan seseorang yang mengucapkan dengan lantang bahwa mereka bersumpah demi Allah untuk melakukan atau tidak melakukan suatu hal.

Berjanji melibatkan seseorang yang mengatakan dengan lantang bahwa mereka bersumpah jika peristiwa yang diinginkan terjadi, dan mereka akan melakukan tindakan penyembahan.

Berjanji dan sumpah karena diucapkan dengan lantang dan melibatkan sumpah kepada Allah untuk melakukan sesuatu. Hal ini dianggap mengikat secara hukum dan masuk ke dalam semacam kontrak dengan Allah.

Baca juga: Mana Lebih Utama, Malam Jumat Baca Yasin atau Al-Kahfi? Ini Penjelasannya

Jika seseorang melanggar janji atau sumpahnya, mereka diharuskan membayar tebusan untuk itu, yang bervariasi setiap kasus.

Saat membuat resolusi, terutama sesuatu yang biasa-biasa saja seperti resolusi tahun baru yang mungkin tidak dapat ditindaklanjuti, penting untuk memastikan seseorang tidak memasukkan dirinya ke dalam janji atau sumpah.

Terkecuali mereka yakin dapat menjaga resolusi dan siap menawarkan tebusan tidak bisa menjalankannya.

Dalam hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam disebutkan:

"Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten, meskipun kecil." (HR Bukhari dan Muslim).

Pilih tujuan yang tidak terlalu sulit dan dapat dilakukan secara teratur, dan pertahankan tujuan tersebut sebaik mungkin.

Misalnya, daripada memutuskan melaksanakan salat tahajud setiap hari, mulailah dengan hanya melakukannya sepekan sekali. Begitu dapat menguasainya, maka dapat ditambah lagi. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TOPICS