Siapa Ade Armando yang Dikeroyok Massa Demo 11 April? Simak Profil Lengkapnya
Reporter
Selasa, 12 April 2022 / 10:16 am
JAKARTA, TELISIK.ID - Pegiat media sosial, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir di tengah demonstrasi di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
Saat dipukul massa aksi, untungnya Ade Armando yang juga akademisi Universitas Indonesia (UI) berhasil diselamatkan oleh petugas kepolisian. Salah satunya Wakapolres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Setyo yang tampak membopong Ade Armando.
"Ade Armando dikeroyok massa demo 11 April di depan Gedung DPR-RI. Dia juga nyaris ditelanjangi massa," tulis akun Twitter @@mmazzini_gsp, d
Atas kejadian tersebut, nama Ade Armando pun jadi perbincangan publik. Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, berikut profil Ade Armando:
Ade Armando lahir di Jakarta, pada 24 September 1961. Dirinya adalah seorang pakar komunikasi Indonesia, dan mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Selain itu, dirinya juga mengajar di beberapa universitas lainnya pada jenjang sarjana maupun pascasarjana.
Ade juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003, serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.
Ade Armando adalah putra pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ayah Ade adalah seorang diplomat ulung sebelum akhirnya terpaksa turun setelah terkena dampak runtuhnya pemerintahan Soekarno.
Ade Armando mengenyam pendidikan sekolah di SMP Negeri 2 Bogor pada 1976. Setelah itu, dirinya melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Bogor pada 1980. Kemudian pada 1988, dirinya melanjutkan ke bangku kuliah di Universitas Indonesia untuk jenjang S1.
Setelah lulus, Ade kemudian melanjutkan Magister ke Amerika Serikat di Florida State University pada tahun 1991.
Setelah itu, dirinya melanjutkan jenjang Doktor pada 2006 di Universitas Indonesia.
Perjalanan karier Ade Armando
Ade Armando pernah menjadi wartawan majalah Prisma (1988–1989) dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993). Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya. Karena tekanan politik Orde Baru dan dirasa tidak objektif, ia lantas keluar dari koran itu.
Baca Juga: Mengenal Deddy Corbuzier, Pemilik Podcast yang Banyak Tamunya Ditangkap Polisi
Setelah itu Ade berhenti menjadi wartawan. Ade Armando beralih menjadi peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999.
Setelah itu Ade Armando diajak bergabung oleh Marwah Daud Ibrahim menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001 yang dianggapnya independen dan tidak memihak Habibie.
- Anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991.
- Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993.
- Redaktur Harian Republika pada 1993-1998.
- Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran tradisional, Taylor Nelson Sofres pada 1998-1999.
- Direktur Media Watch & Consumer Center pada tahun 2000-2001.
- Anggota Kelompok Kerja Tim Antar departemen RUU.
- Penyiaran, Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada 2001.
- Ketua Program S-1 di Ilmu Komunikasi FISIP UI pada 2001-2003.
- Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik
- Televisi–Internews 2001 sampai 2002.
- Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sampai dengan tahun 2007.
- Anggota tim asistensi untuk Kementerian Pemberdayaan
- Perempuan dalam penyiaran naskah Rancangan Undang-Undang Pornografi sampai 2008.
- Pemimpin Redaksi Madina–Online.net, versi dunia maya dari majalah Madina pada 2008-2009.
- Hingga saat ini, Ade menjabat sebagai Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting.
Baca Juga: Profil Marshel Widianto yang Borong Video Porno Dea OnlyFans, Punya Masa Lalu Kelam
Biodata Ade Armando:
Nama Lengkap: Ade Armando
Lahir: 24 September 1961
Pendidikan: Florida State University, Amerika Serikat, Universitas Indonesia
Pekerjaan: Dosen, Pegiat Media Sosial
Istri: Nina Mutmainnah Armando
Anak: Yasmin Rifdaniar, Feisal Irfansyah. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali