Siswa SMP Korban Pencabulan di Buton Selatan Dibully di Sekolah

Ali Iskandar Majid

Reporter

Sabtu, 03 Februari 2024  /  11:41 am

Korban pencabulan SL (14) ketika menjalani assessment didampingi UPTD PPA Buton Selatan dan pihak Polsek Sampolawa. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Mencuatnya berita pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru berinisial R (44) terhadap 17 siswanya di Buton Selatan, kini berdampak pada kondisi psikis salah satu korbannya, SL (14). SL yang duduk di bangku kelas tujuh, mengalami bullying di sekolah.

"Anak saya ini sudah tidak mau pergi sekolah, dibully sama teman-temannya, dia malu," ungkap Surianti, ibu SL, saat diwawancarai Telisik.id di rumahnya, Jumat (2/2/2024).

Setelah kasus pencabulan yang dilakukan gurunya viral, SL kerap menerima bullying di lingkungan sekolahnya. Itu menyebabkan SL seperti kehilangan semangat untuk ke sekolah.

Secara kesehatan mental, SL sudah berada di fase keterpurukan. Dia merasa minder untuk bergaul di lingkungan sekolah. Melalui Ibu korban, SL mengungkapkan rasa malunya karena hampir setiap hari dibully oleh teman-temannya.

Surianti Ibu SL mengatakan, korban menangis ketika mencurahkan tindakan bullying yang diterimanya. Sebagai orang tua, Surianti mencoba menenangkan anaknya dan menyarankan untuk tidak menghiraukan bullying yang diterimanya dari teman-teman di sekolah.

Baca Juga: Oknum Guru Pelaku Pencabulan 17 Siswa SMP di Buton Selatan Ternyata Merangkap Guru Ngaji

"Kalau masih ada yang berbicara begitu cuek saja nanti mereka capek sendiri. Atau nanti biar bapak yang datang menghadap ke guru," kata Surianti saat menenangkan sang anak.

Surianti menambahkan, seharusnya ranah seperti ini menjadi hak kewenangan sekolah untuk mengambil tindakan agar hal serupa tidak terjadi.

"Karena itu terjadi di sekolah, orang tua tidak bisa berkutik karena jadi urusannya sekolah," tutup Surianti.

Mendengar kabar perihal korban pencabulan SL mendapatkan perlakuan bullying dari teman sekolahnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Sampolawa, Halim, memberikan tanggapannya.

"Yang dibully tidak melaporkan baik kepada guru maupun saya selaku kepala sekolah," tutur Halim, Sabtu (3/2/2024), ketika dihubungi melalui telepon seluler.

Namun Halim akan memanggil korban SL untuk dimintai keterangan siapa saja yang telah membullynya. Halim juga berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan memanggil siswa yang melakukan bullying pada SL.

Baca Juga: Oknum Guru Pelaku Pencabulan 17 Siswa SMP di Buton Selatan Akui Miliki Penyakit Penyimpangan Seksual

"Kami tidak membenarkan tindakan bullying di sekolah," tegasnya.

Dia mengungkapkan, setiap upacara bendera hari Senin, selalu dibacakan Janji Siswa yang salah satu isinya, saling menghargai satu sama lain. Namun fakta yang ditemukan masih ada saja tindakan bullying yang dilakukan oleh sesama siswa.

Diketahui, SL (14) merupakan salah satu korban dari 17 siswa yang mendapatkan tindakan asusila oleh oknum gurunya, R (44). R yang berstatus ASN, kini telah diamankan oleh polisi dan dinonaktifkan dari tugas mengajar di SMP Negeri 3 Sampolawa. (A)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS