Sosok Anggrek Anggarayani, Guru SMP Viral Gegara Gunting Seragam Siswa

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 24 April 2025  /  10:50 am

Anggrek Anggarayani viral karena gunting seragam siswa di sekolah. Foto: Repro Tribunnews.

SRAGEN, TELISIK.ID - Anggrek Anggarayani mendadak jadi sorotan publik usai videonya menggunting seragam seorang siswa viral di media sosial. Guru SMP ini terekam tengah memotong pakaian siswanya di lapangan sekolah, dan aksi tersebut langsung menyita perhatian banyak pihak, termasuk pengamat pendidikan.

Di balik viralnya video itu, terkuak sejumlah fakta menarik yang mengungkap alasan di balik tindakan sang guru.

Sebuah video yang memperlihatkan seorang guru wanita menggunting seragam murid laki-laki di tengah lapangan sekolah mendadak viral di media sosial.

Video itu menunjukkan seorang guru berbaju coklat tengah memotong bagian seragam siswa seperti lengan, punggung, dan celana, disaksikan murid-murid lain dan beberapa guru. Aksi itu menuai beragam reaksi publik dan memicu diskusi luas di berbagai platform digital.

Belakangan diketahui, guru dalam video tersebut bernama Anggrek Anggarayani. Ia merupakan tenaga pendidik di SMP PGRI 5 Sukodono, Sragen, Jawa Tengah. Anggrek menjabat sebagai pengampu mata pelajaran Seni Budaya dan PPKN, sekaligus menjadi bagian dari tim kesiswaan di sekolah tersebut.

Tindakannya yang terekam dalam video sempat memicu pro kontra di tengah masyarakat. Anggrek Anggarayani menjelaskan bahwa tindakan memotong seragam siswa tersebut bukan dilakukan secara spontan atau tanpa dasar.

Ia mengaku, pemotongan seragam dilakukan atas permintaan orang tua siswa bersangkutan. Siswa dalam video diketahui bernama Iksan, seorang siswa pindahan yang kini duduk di kelas 9 SMP PGRI 5 Sukodono. Menurut Anggrek, seragam yang dikenakan Iksan adalah seragam dari sekolah lamanya.

“Saya menelpon ibunya, Bu bagaimana ini kok Iksan masih memakai seragam tersebut, akhirnya ibunya chat saya, bilang agar dipotong saja bu, digunting saja, dan chat itu masih ada, juga sudah saya print,” ujar Anggrek seperti dilansir dari Tribunnews, Kamis (24/4/2025).

Ibu dari Iksan disebut telah membelikan seragam baru dua bulan sebelum kejadian, namun Iksan tetap bersikeras mengenakan seragam lama. Alasannya, menurut Anggrek, karena Iksan merasa dirinya terlihat lebih keren memakai seragam lamanya yang sudah dipenuhi coretan dan mulai pendek di bagian celana.

“Sudah dibelikan seragam baru 2 bulan sebelumnya, tapi Nak Iksan tidak mau, katanya dia memakai seragam itu terlihat keren,” tambah Anggrek dalam penjelasannya.

Baca Juga: Puskesmas Wakorsel Muna Viral Gegara Ambulance

Kejadian pengguntingan seragam tersebut berlangsung pada Senin, 17 April 2025. Sementara itu, video dokumentasi pengguntingan seragam itu diunggah oleh Anggrek sendiri melalui akun TikTok pribadinya pada Sabtu pagi, 19 April 2025.

Namun, video tersebut kemudian dihapus setelah mendapatkan arahan dari pihak Komite Sekolah yang meminta agar video tidak lagi disebarluaskan.

“Sebelumnya saya minta maaf atas kecerobohan, keteledoran, dan kelalaian saya, seharusnya itu tidak saya unggah, tapi itu saya dokumentasi atas permintaan orang tua anak,” ucap Anggrek dalam klarifikasinya.

Meski video tersebut telah dihapus, cuplikannya terlanjur tersebar luas. Akun Instagram @berita_gosip menjadi salah satu pihak yang mengunggah ulang video itu dan menyebarkannya ke audiens yang lebih luas. Dalam video terlihat, tindakan pemotongan seragam dilakukan di lapangan terbuka, di depan siswa dan guru lainnya, yang menonton tanpa memberikan reaksi secara langsung.

Netizen pun memberikan berbagai komentar atas kejadian tersebut. Ada yang menyayangkan tindakan sang guru, sementara yang lain justru mendukung dan memakluminya. Salah satu komentar menyebut, “Bu kasian.. Ga semua murid punya uang buat beli baju sekolah bu,” tulis akun @kr***ee.

Komentar lainnya datang dari akun @rs***ns yang menyatakan dukungan terhadap tindakan guru. “Masih mending sih digunting ga disuruh lepas semua tuh seragam. Yg bilang 'ga semua keluarga mampu beli seragam baru', ya tau diri aja ga usah dicoret coret bajunya kalo ga mampu,” tulisnya.

Menanggapi viralnya video tersebut, pihak sekolah menyampaikan bahwa tindakan guru dilakukan berdasarkan permintaan orang tua siswa. Seragam yang dikenakan Iksan bukan hanya merupakan seragam dari sekolah lamanya, namun juga dalam kondisi tidak pantas dipakai karena sudah dicoret-coret.

Pihak sekolah juga mengonfirmasi bahwa sebelumnya Iksan telah dibelikan seragam baru, namun tetap enggan menggunakannya.

Sementara itu, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dr. Feri Gunawan, memberikan tanggapannya terkait kejadian tersebut. Menurutnya, tindakan seperti menggunting seragam murid di depan umum kurang tepat secara pendekatan pendidikan.

Baca Juga: Viral Ibu Bhayangkari Diduga Selingkuh dengan Dua Polisi, Anak Terlantar dan Disuruh Tobat Tak Mempan

“Disiplin itu penting, tapi harus tetap menjunjung tinggi martabat peserta didik. Tindakan seperti ini bisa menimbulkan trauma atau rasa malu yang berlebihan, apalagi jika dilakukan di depan umum,” jelas Feri, dikutip dari suara.com jaringan telisik.id.

Feri juga menambahkan bahwa sekolah seharusnya memiliki mekanisme penanganan pelanggaran yang lebih humanis. Ia menyarankan agar pelanggaran seperti itu diselesaikan melalui peringatan tertulis atau panggilan kepada orang tua murid untuk dialog langsung.

“Sekolah seharusnya menyiapkan mekanisme penanganan yang edukatif, tidak hanya tegas tetapi juga bijak dan dialogis,” kata Feri lebih lanjut.

Saat ini, pihak sekolah telah meminta seluruh pihak yang turut menyebarkan ulang video tersebut untuk segera menghapusnya dari media sosial. Permintaan ini dilakukan guna menghindari kesalahpahaman yang lebih luas di masyarakat dan menjaga nama baik lembaga pendidikan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS