Dosen FPIK UHO dan ITK Avicenna Terapkan Teknologi Bioflok Budidaya Udang Vaname di Konawe

Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 12 September 2025
0 dilihat
Dosen FPIK UHO dan ITK Avicenna Terapkan Teknologi Bioflok Budidaya Udang Vaname di Konawe
Masyarakat setempat menyambut hangat inovasi dari FPIK UHO dan ITK Avicenna. Foto: Ist.

" Tim dosen bersama Kelompok Bahari Jaya mulai menerapkan teknologi bioflok dalam budidaya udang vaname "

KENDARI, TELISIK.ID - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo (FPIK UHO) dan Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna Kendari (ITK Avicenna) menghadirkan harapan baru bagi nelayan di Desa Soropia, Kabupaten Konawe.

Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025, tim dosen bersama Kelompok Bahari Jaya mulai menerapkan teknologi bioflok dalam budidaya udang vaname.

Teknologi bioflok merupakan metode budidaya yang mengandalkan mikroorganisme untuk mengolah limbah organik dalam kolam menjadi biomassa yang dapat dimanfaatkan kembali oleh udang sebagai pakan alami.

Teknologi ini terbukti efektif dalam mengurangi penggunaan air dan pakan sekaligus meningkatkan produktivitas dan menekan angka kematian udang.

Kelompok Bahari Jaya, mitra utama dalam program ini, terdiri dari 10 orang nelayan yang aktif dan produktif secara ekonomi. Mereka kini mulai mengoperasikan empat kolam terpal bundar berdiameter tiga meter sebagai media budidaya udang vaname berbasis bioflok.

Baca Juga: Bank Sultra Turut Meriahkan Amazing Sultra Run 2025 dengan Hadiah dan Layanan Khusus

“Kami sangat antusias mencoba sistem ini karena dinilai lebih ramah lingkungan dan bisa menekan biaya operasional. Harapan kami, hasil panen juga akan tinggi, terlebih komoditinya adalah udang vaname yang memiliki harga dan permintaan tinggi di pasar,” ujar Ketua Kelompok Bahari Jaya, Askar, Jumat (12/9/2025).

Pelaksanaan program kini telah mencapai progres sekitar 80 persen. Kegiatan awal meliputi sosialisasi, diskusi kelompok terfokus (FGD), pelatihan teknis, dan pendampingan intensif kepada anggota kelompok.

Mereka dilatih mulai dari persiapan kolam, pengelolaan kualitas air, hingga manajemen pakan berbasis bioflok.

Kepala Desa Soropia, Kaharudin, menyambut baik inisiatif ini dan berharap keberhasilan program ini dapat direplikasi oleh warga lainnya.

“Sebagai kepala desa, saya sangat mendukung program ini. Ini bukan hanya inovasi dalam sektor perikanan, tapi juga peluang bagi warga kami untuk mandiri secara ekonomi. Jika kelompok ini berhasil, kami siap membantu dalam hal pendanaan bagi warga lain yang ingin mengadopsi teknologi serupa,” ujarnya.

Baca Juga: PT MLP Gelar Festival Anak Sholeh, Dorong Semangat Belajar Agama Anak di Desa Lingkar Tambang

Partisipasi aktif dari masyarakat menunjukkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan dan peningkatan kapasitas usaha perikanan berbasis komunitas.

Dosen pelaksana dari FPIK UHO dan ITK Avicenna menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk nyata dari hilirisasi hasil riset ke masyarakat.

Dengan implementasi teknologi bioflok ini, ia harapkan pendapatan nelayan dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, program ini juga berpotensi memperkuat posisi Kabupaten Konawe sebagai salah satu sentra produksi udang vaname unggulan di Sulawesi Tenggara. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga