Sosok Sekdes Zainal Abidin: Gendong Ibunya Tawaf di Tanah Suci dan Disebut Uwais Al-Qarni Masa Kini
Reporter
Rabu, 16 April 2025 / 12:48 pm
Sekdes asal Pasuruan viral usai gendong ibunya tawaf di Kakbah. Foto: Repro Tribunnews.
PASURUAN, TELISIK.ID - Di tengah hiruk-pikuk media sosial, sebuah video sederhana mendadak menyentuh hati jutaan warganet. Sosok pria berpakaian ihram tampak menggendong seorang perempuan tua di pelataran Kakbah.
Dialah Zainal Abidin, seorang sekretaris desa (sekdes) dari Pasuruan, Jawa Timur, yang disebut sebagai Uwais al-Qarni masa kini karena baktinya pada sang ibu.
Zainal Abidin, pria berusia 43 tahun yang kini viral usai video dirinya tersebar luas saat melaksanakan ibadah umrah bersama ibunya. Zainal Abidin merupakan warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam video yang menyentuh tersebut, ia terlihat menggendong sang ibu, Umi Hanik yang telah berusia 80 tahun, saat melakukan tawaf di pelataran Masjidil Haram.
Video yang memperlihatkan momen mengharukan itu diunggah oleh akun TikTok @ojinvonito77 dan telah ditonton hingga 1,9 juta kali. Selain itu, unggahan tersebut juga dibanjiri ribuan like dan komentar dari warganet yang merasa terinspirasi dengan tindakan mulia Zainal Abidin terhadap ibunya.
"Saya baru tahu dua hari yang lalu kalau ada video itu banyak yang melihat. Itu akun milik kakak saya," ujar Zainal Abidin, seperti dikutip dari Tribunnews, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga: Sosok Marina Budiman: Wanita Terkaya Tanah Air Versi Forbes 2025, Hartanya Tembus Rp 87,8 Triliun
Zainal, yang akrab disapa Ebit, menuturkan bahwa niatnya untuk menjalankan ibadah umrah sebenarnya telah muncul sejak tahun 2019. Namun rencananya tersebut sempat tertunda karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada awal tahun 2020.
Setelah pandemi mulai mereda, Ebit kembali menyusun niatnya untuk menunaikan ibadah umrah pada tahun 2023. Sayangnya, saat itu kondisi ibunya sedang sakit cukup parah, sehingga ia memutuskan berangkat seorang diri. Meski demikian, ia menaruh niat dan nadzar untuk kembali mengajak ibunya jika kondisinya membaik.
"Saya akhirnya tetap berangkat umrah sendiri tanpa ibu. Saya berdoa dan bernadzar jika ibu sehat, kembali umrah bersama," katanya.
Nadzar itu akhirnya terlaksana pada 5 April lalu. Bersama sang ibu yang kondisi kesehatannya mulai membaik, Ebit berangkat umrah untuk yang kedua kalinya. Ia mengatakan, ibunya bersedia diajak ke Tanah Suci dengan satu syarat: bisa menjalani tawaf dan menyentuh sudut Rukun Yamani serta Multazam.
"Ibu saya mau diajak umrah asal bisa menjalankan tawaf di pelataran sekitar Kakbah dan bisa menyentuh sudut Rukun Yamani dan Multazam. Nah, itu yang membuat hati saya tergerak untuk menggendong saat menjalankan tawaf," ujarnya.
Selama empat hari di Mekkah, Ebit mengatakan dirinya sempat menggendong ibunya untuk bertawaf sebanyak dua kali. Ia juga mengaku sempat jatuh sakit akibat kelelahan, hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Meski begitu, ia tetap merasa bersyukur bisa memenuhi nadzarnya dan membawa sang ibu ke Tanah Suci.
"Saya juga sempat kelelahan, namun saya tetap bersyukur dapat mengantar ibu ke Mekkah," imbuhnya.
Zainal Abidin merupakan anak kedua dari pasangan H. Hanafi dan Umi Hanik. Selain menjabat sebagai sekretaris desa, ia juga menjalani usaha kecil memelihara kambing untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia dikenal sebagai sosok sederhana dan sangat menghormati orang tuanya.
Mukhamad Khozin, kakak kandung Zainal Abidin, adalah orang yang pertama kali mengunggah video tersebut ke media sosial. Ia mengaku tidak menyangka bahwa video tersebut akan viral dan menyentuh banyak orang.
"Saya kaget melihat banyaknya komentar di TikTok. Saya juga sebenarnya ingin membersamai ibu. Semoga video itu bisa menjadi contoh yang baik untuk kita semuanya," katanya.
Khozin mengatakan bahwa video tersebut ia dapat dari agen travel umrah yang turut membantu keberangkatan adiknya. Ia awalnya hanya ingin mengobati rasa rindu karena tidak bisa ikut berangkat umrah bersama sang ibu dan adiknya.
Diketahui, kisah Zainal Abidin ini mengingatkan banyak orang pada sosok Uwais al-Qarni, seorang pemuda miskin dari Yaman yang sangat berbakti kepada ibunya. Uwais dikenal sebagai orang saleh dan disebut "penghuni langit" karena keistimewaannya, hingga Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk mencari dan meminta doa darinya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS