Survei Harga Open BO di Indonesia, Kota Ini Tarif PSK Tertinggi

Adinda Septia Putri

reporter

Sabtu, 02 September 2023  /  9:42 am

Rata-rata tarif sekali open BO per jam Rp 1.117.000 untuk sekali senggama atau maksimal satu jam. Foto: Repro Nikita.id

KENDARI, TELISIK.ID - Tren praktik prostitusi kini banyak berkembang. Jika dulu para PSK menawarkan seks di rumah bordil, kini modus layanan seks sudah banyak dilakukan online atau sering dikenal dengan istilah open BO.

Dilansir dari Detik.travel.com, CNBC Indonesia Intelligence Unit melakukan survei pada 59 akun Twitter penyedia jasa layanan seks untuk mengetahui tarif open BO. Akun Twitter yang dipilih rata-rata memiliki 3.793 pengikut.

Dari survei ini, didapat gambaran rata-rata tarif sekali open BO per jam Rp 1.117.000 untuk sekali senggama atau maksimal satu jam, dan long time atau 24 jam sebesar Rp 13.541.000 untuk bercinta sepuasnya.

Tarif jam-jaman di Jakarta sekitar Rp 1 juta dan tertinggi di Yogyakarta hampir Rp 1,4 juta. Tarif ini bisa dikatakan mengalami inflasi hingga 300 persen lebih dalam satu dekade terakhir, berdasarkan riset serupa yang pernah dipublikasikan oleh Bloomberg Businessweek Indonesia pada 2012.

Tarif open BO terbagi menjadi dua yakni Short Time (1 jam atau maksimal 1 kali ejakulasi) dan Long Time (24 jam, bebas). Adapun rincian tarif open BO atau layanan seks di beberapa kota Indonesia berikut ini:

Baca Juga: Manfaat Kacang Pistachio: Tingkatkan Gairah Seks

Nasional

Short Time: Rp 1.117.000

Long Time: Rp 13.541.000

Yogyakarta

Short Time: Rp 1.375.000

Long Time: Rp 14.250.000

Bandung

Short Time: Rp 1.218.000

Long Time: Rp 9.333.000

Jakarta

Short Time: Rp 1.047.000

Long Time: Rp 8.845.000

Surabaya

Short Time: Rp 966.000

Long Time: Rp 13.000.000

Lampung

Short Time: Rp 950.000

Long Time: Rp 14.000.000

Baca Juga: Apakah Body Checking di Miss Universe Indonesia Wajib Foto Telanjang?

Perlu diingat, tarif open BO itu hanya berlaku untuk sekali layanan.

Jika penyedia jasa open BO mampu melayani 2-4 orang per hari, bisa dibayangkan seberapa banyak penghasilan yang didapatkan.

Sementara itu, kajian Sri Hartini Jatmikowati (2015) pada Mediterranean Journal of Social Sciences sudah menemukan faktor lain yang menyebabkan perempuan muda terlibat open BO.

Penyebab banyak perempuan muda terjebak open BO karena kurangnya dialog dan keterbukaan dengan orang tua, pergaulan, kurang perhatian dari orang tua, depresi dan kehilangan harga diri.

Tren bisnis open BO ini ternyata juga didorong perkembangan pesat wisata seks yang menjadi fenomena global. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS