Idul Fitri Identik dengan Ketupat? Ternyata Ini Maknanya

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 03 Mei 2022
0 dilihat
Idul Fitri Identik dengan Ketupat? Ternyata Ini Maknanya
Ketupat adalah hidangan yang selalu ada setiap Lebaran. Foto: Repro shopee.co.id

" Pada umumnya ketupat dimakan dengan berbagai lauk dan makanan pendamping lainnya seperti opor, sambal goreng kentang, maupun daging, dan sebagainya "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu hidangan khas yang seolah menjadi menu wajib saat hari raya Idul Fitri atau lebaran adalah Ketupat.

Mengutip kontan.co.id, pada umumnya ketupat dimakan dengan berbagai lauk dan makanan pendamping lainnya seperti opor, sambal goreng kentang, maupun daging, dan sebagainya.

Ternyata ketupat bukan hanya sekedar kebiasaan yang tidak memiliki makna, melainkan mengandung filosofi yang luhur.

Melansir Suara.com dari kanal YouTube YSP Official yang mengunggah mengenai filosofi ketupat.

Di mana ia menjelaskan bahwa budaya untuk membuat ketupat atau kupat dan disantap saat hari raya Idul Fitri itu diperkenalkan pertama kali oleh Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga membudayakan dua kali ibadah, yakni bakda lebaran dan bakda ketupat yang dimulai seminggu setelah lebaran.

Bagi orang Jawa, kupat memiliki folosifi khusus yang bermakna ngaku lepat dan laku papat.

Baca Juga: Diucapkan Saat Lebaran, Ternyata Ini Arti Minal Aidin Wal Faizin

Ngaku lepat adalah mengakui kesalahan, sementara laku papat adalah empat tindakan. Dengan mengakui kesalahan, orang Jawa akan melakukan sungkeman, yakni prosesi saling memaafkan yang dilakukan orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Sementara laku papat atau empat tindakan yang tercermin dari sisinya, yaitu:

Lebaran berasal dari kata dasar ‘lebar’ yang artinya pintu ampun dibuka untuk orang lain.

Luberan berasal dari kata dasar ‘luber yang artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.

Leburan berasal dari kata dasar ‘lebur’, bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.

Laburan merupakan kata lain dari ‘kapur’ yang punya makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.

Lantas kenapa kupat atau ketupat dibungkus menggunakan daun kelapa muda atau janur? Karena janur diambil dari Bahasa Arab yang memiliki arti setelah datang cahaya. Dan kupat seperti hati manusia, apabila dibela pasti isinya bersih bebas dari iri dan dengki.

Baca Juga: Sebelum Nonton, Simak 4 Fakta Film KKN di Desa Penari 2022

Sebagai budaya yang diwariskan oleh leluhur, seharusnya umat Islam memuliakan budaya tersebut. Dan inilah cikal bakal munculnya kalimat mohon maaf lahir dan batin saat hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Seperti diketahui, kupat merupakan hidangan yang terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam selongsong daun kelapa muda atau janur, lalu dimasak hingga matang.

Kini, bentuk kupat tidak hanya seperti kubus atau kotak, melainkan beraneka macam. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga