Tape Bombana, Hidangan Khas dengan Cita Rasa Manis Legit Tersedia saat Lebaran
Reporter
Kamis, 05 Juni 2025 / 7:55 pm
Proses pembuatan tape sebagai sajian khas tradisional di Bombana. Foto: Ist, Titin/Telisik
BOMBANA, TELISIK.ID – Tape Bombana menjadi sajian yang selalu hadir dan dinanti saat momen Lebaran tiba.
Hidangan tradisional berbahan dasar ketan atau singkong yang difermentasi ini menjadi menu khas yang melekat dengan suasana Idul Fitri dan Idul Adha di Kabupaten Bombana.
Tape dikenal dengan cita rasa manis legit yang khas, hasil dari proses fermentasi alami yang dilakukan secara tradisional oleh masyarakat.
Bukan sekadar makanan ringan, tape Bombana juga menjadi simbol keramahan yang disuguhkan kepada setiap tamu yang datang bersilaturahmi.
Warga Kecamatan Rumbia, Nurhayati, mengatakan bahwa tape adalah makanan yang selalu disiapkan saat hari raya.
“Rasanya belum lengkap Lebaran kalau belum ada tape. Sudah dari zaman nenek kami dulu, tape selalu dibuat menjelang hari raya,” ucap Nurhayati kepada telisik.id, Kamis (5/6/2025).
Proses pembuatan tape dilakukan dengan penuh ketelitian, dimulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap fermentasi selama beberapa hari.
Banyak warga mulai membuat tape sejak satu minggu sebelum lebaran agar teksturnya lembut dan rasanya benar-benar matang.
Tape Bombana tak hanya disajikan sebagai makanan tunggal, tetapi juga sering dipadukan dengan hidangan lain seperti lemang, kue cucur, atau bahkan dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas untuk kerabat dari luar daerah.
Sitti Aisyah, warga Kecamatan Poleang, menuturkan bahwa pembuatan tape juga menjadi ajang kebersamaan antarwarga menjelang hari raya.
“Tape ini bukan hanya enak, tapi juga mengandung makna kebersamaan. Biasanya ibu-ibu di kampung membuatnya bersama-sama, saling membantu, jadi sekaligus jadi ajang silaturahmi juga sebelum lebaran,” kata Aisyah.
Baca Juga: Gula Kaluku, Oleh-oleh Manis Tak Pernah Absen dari Kepulauan Buton
Warga Bombana lainnya, Eci Patricia (22), menyampaikan bahwa tape menjadi menu yang selalu ia tunggu saat Lebaran. “Saya selalu bersemangat kalau lebaran, karena keluarga membuat tape hanya di hari lebaran. Jadi itu salah satu menu yang paling saya tunggu,” ucapnya.
Sementara Hana (24) juga mengatakan bahwa tape merupakan sajian yang selalu dinantikan saat hari raya. Ia merasa bangga ketika tape yang dibuat bersama keluarganya berhasil dengan cita rasa manis dan fermentasi yang pas.
“Saya selalu membantu orang tua untuk membuat tape saat menjelang hari raya, dan kebanggaan tersendiri ketika tape yang kita buat berhasil (manis),” ungkapnya.
Di tengah maraknya makanan modern, tape Bombana tetap bertahan sebagai hidangan khas yang tidak tergantikan. (A)
Penulis: Titin Irawati
Editor: Ahmad Jaelani
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS