Gula Kaluku, Oleh-oleh Manis Tak Pernah Absen dari Kepulauan Buton

R. Anugrah, telisik indonesia
Jumat, 23 Mei 2025
0 dilihat
Gula Kaluku, Oleh-oleh Manis Tak Pernah Absen dari Kepulauan Buton
Gula Kalupu, kuliner khas asal Kepulauan Buton sering jadi buah tangan. Foto: R. Anugrah/Telisik

" Jika Telisikers pernah singgah ke wilayah Kepulauan Buton seperti Baubau atau Kabaena, besar kemungkinan Anda telah mencicipi camilan khas bernama Gula Kaluku "

KENDARI, TELISIK.ID – Jika Telisikers pernah singgah ke wilayah Kepulauan Buton seperti Baubau atau Kabaena, besar kemungkinan Anda telah mencicipi camilan khas bernama Gula Kaluku.

Makanan manis ini dikenal luas oleh masyarakat lokal dan pendatang karena keunikan rasa dan bentuknya yang sederhana namun menggoda.

Gula Kaluku, atau Gula Ni’i sebagaimana disebut oleh warga Bombana, terbuat dari perpaduan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di daerah tersebut.

Baca Juga: Kalaha, Olahan Ikan Teri Khas Muna Begini Cara Buatnya

Tiga bahan utama yang digunakan yaitu kelapa parut dan gula merah, lalu dibungkus rapi menggunakan daun kelapa kering. Cara pembungkusannya yang khas menambah daya tarik camilan ini di mata para pembeli.

Di pasar tradisional hingga toko oleh-oleh yang tersebar di Baubau, Gula Kaluku mudah ditemukan. Harga jualnya cukup terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per bungkus, bergantung pada ukuran dan bentuk kemasannya.

Karena ukurannya kecil dan memiliki daya tahan cukup lama, makanan ini kerap dipilih sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman.

Seorang ibu rumah tangga di Kendari, Ningsih (36), mengaku mendapat oleh-oleh Gula Kaluku dari kerabatnya yang datang dari Pulau Kabaena. Kabaena sendiri merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi Gula Kaluku.

"Ada keluarga kemarin datang di rumah. Dia bawakan oleh-oleh ini (Gula Kaluku)," ujar Ningsih saat ditemui di kediamannya di Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Kamis (22/5/2025).

Menurut pengakuan Ningsih, makanan khas ini selalu menjadi buah tangan wajib setiap kali ada keluarga yang pulang dari Kepulauan Buton. Ia sendiri mengaku menyukai rasa dari camilan tradisional tersebut.

Baca Juga: Tinggalkan Ilmu Tanah, Wanita Muda Asal Bombana Sukses di Bisnis Risol

“Enak to,” ucapnya sambil menawarkan Gula Kaluku kepada tetangganya yang tengah berkunjung ke rumah.

Lebih lanjut, Ningsih menjelaskan bahwa proses pembuatan Gula Kaluku tidaklah mudah. Meskipun bahan dasarnya sederhana, tetapi teknik mengolah dan membungkusnya membutuhkan keterampilan khusus.

“Pembuat kuliner ini adalah biasanya orang-orang yang sudah dilatih,” tambahnya. (C)

Penulis: R. Anugrah

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga