Terlalu Sering Berhubungan Seks, Ini Dampaknya pada Tubuh
reporter
Selasa, 26 September 2023 / 8:48 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Seks merupakan aktivitas yang dianggap nikmat dan memuaskan. Oleh karena itu tak sedikit pasangan yang melakukannya setiap hari. Lantas, apa dampaknya berhubungan seks terlalu sering? Apakah ada efek samping yang ditimbulkan bagi tubuh?
Dilansir dari Style.kompas.com, melansir laman Man Matters, tidak ada salahnya jika pasangan memutuskan untuk berhubungan seks setiap hari. Tidak ada bukti ilmiah juga yang menunjukkan efek samping apa pun, asalkan kedua pasangan sama-sama merasa nyaman dan tidak dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.
Sebab, bagi banyak pasangan dengan kehidupan seks yang aktif, kepuasan adalah satu hal yang penting dalam sebuah hubungan. Kehidupan seks yang sehat juga dinilai dapat menciptakan komunikasi yang baik, pengurangan tingkat stres hingga meningkatkan kualitas tidur.
Satu hal yang perlu diingat adalah seks tidak hanya melibatkan satu orang, tapi juga pasangan dan perasaannya. Jika salah satu pasangan melakukannya karena terpaksa, kemungkinan dampak negatif dari berhubungan seks berlebihan bisa dia rasakan. Berikut efek negatifnya:
Baca Juga: Resep ASI Melimpah bagi Ibu Menyusui, Minum Ramuan Ini
1. Ketidaknyamanan pada alat kelamin
Intensitas hubungan seks setiap hari dapat memicu ketidaknyamanan pada alat kelamin baik bagi pria atau wanita. Ini bisa terjadi karena saat penetrasi, pasangan kurang melakukan foreplay yang cukup, sehingga gesekan antara kelamin menjadi lebih kencang dan berpotensi membuatnya mudah iritasi.
Sebagai efek lanjutan akibat gesekan itu, tidak hanya ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tapi juga bisa memicu infeksi lain akibat kulit yang terkelupas dan terinfeksi bakteri. Pada gilirannya kondisi itu memicu sensasi gatal, ruam dan nyeri di area sensitif.
2. Infeksi saluran kemih
Seks setiap hari secara signifikan berisiko meningkatkan infeksi saluran kemih (ISK), terlebih bagi pasangan yang kurang menjaga kebersihan alat kelamin sebelum dan sesudah bercinta akibat kepalang nafsu.
Bakteri dapat dengan mudah menemukan celah untuk masuk ke organ tubuh melalui saluran kemih. Karena itu, beberapa langkah untuk mencegah ISK karena kehidupan seks yang aktif meliputi buang air kecil sehabis bercinta, kemudian penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan agar mengurangi risiko terjadinya ISK.
3. Waktu pemulihan akan lebih lama
Tubuh membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi cedera dan ketidaknyamanan akibat hubungan seks yang terlalu sering. Jika bercinta dilakukan setiap hari, maka kondisi itu dapat memperburuk cedera alat kelamin, atau infeksi yang dialami.
4. Merasa tertekan atau stres
Masalah ini bisa terjadi jika salah satu pasangan merasa terpaksa untuk melakukannya setiap hari. Berdasarkan analisis terhadap 30.000 orang pada tahun 2015, peneliti menemukan pasangan yang berhubungan seks lebih dari sekali seminggu tidak lebih bahagia dibandingkan pasangan yang hanya melakukannya sekali seminggu.
Sehingga dapat disimpulkan, dalam hubungan suami istri yang sehat, kuantitas bukan faktor penentu kebahagiaan, tapi lebih mengarah pada kualitasnya.
5. Kelelahan
Menurut penelitian, terlalu sering berhubungan seks dapat melepaskan hormon berupa norepinefrin, adrenalin dan kortisol di dalam darah. Kondisi itu bisa membuat detak jantung, metabolisme glikosa dan tekanan darah meningkat.
Tidak sedikit pasangan yang mengakui, berhubungan seks juga menjadi salah satu bentuk latihan fisik yang melelahkan. Sementara itu, kelelahan dapat dialami pasangan jika terlalu sering berhubungan seks.
Baca Juga: Jangan Malu Menatap Pasangan, Ini 5 Manfaat Kontak Mata saat Berhubungan Seks
Dikutip dari Ibupedia.com, melansir dari laman National Broadcasting Company News, menurut sebuah penelitian, intensitas seksual yang dirasa pas dan dapat membuat pasangan lebih bahagia adalah setidaknya satu minggu sekali.
Penelitian tersebut mengungkapkan, pasangan yang dalam seminggu berhubungan seks terlalu sering atau justru terlalu jarang maka cenderung kurang merasa puas dengan hubungannya. Sementara itu, melansir dari laman National Library of Medicine, seks dengan intensitas yang wajar dapat mengurangi tingkat stress yang dialami seseorang.
Studi berbasik klinis juga menemukan bukti bahwa peningkatan frekuensi hubungan seksual dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang lebih baik serta variabilitas detak jantung yang lebih sehat. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS