UHO Kukuhkan Tujuh Guru Besar, Rektor: Tingkatkan Kualitas Akademik

Erni Yanti

Reporter

Senin, 16 Desember 2024  /  2:00 pm

Tujuh Guru Besar Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dilantik Rektor Prof Dr Muhammad Zamrun. Foto: Erni Yanti/ Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari mengukuhkan tujuh Guru Besar dari lima fakultas pada Senin (16/12/2024) di Auditorium Mokodompit.

Dengan penambahan tujuh Guru Besar ini, UHO kini memiliki 126 Guru Besar yang tersebar di 14 fakultas dengan berbagai disiplin ilmu. UHO menargetkan jumlah Guru Besarnya akan mencapai 200-250 orang sebelum tahun 2030.

Tujuh Guru Besar yang dikukuhkan berasal dari lima fakultas, yaitu: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (dua orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (satu orang), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (satu orang), Fakultas Pertanian (satu orang), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (dua orang).

Setiap Guru Besar yang dikukuhkan juga menyampaikan orasi ilmiah yang mencerminkan kontribusi besar mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Berikut adalah daftar tujuh Guru Besar yang dilantik:

- Prof. Dr. La Hamimu, S.Si., M.T. – Bidang Komputasi Geofisika Non-Elektromagnetik (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

- Prof. Dr. Thamrin Aziz, S.Si., M.Si. – Bidang Anorganik Lingkungan (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

- Prof. Dr. Abdul Kadir, M.Si. – Bidang Manajemen Publik (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Baca Juga: Wisuda XVI USN Kolaka Lahirkan Lulusan Berkualitas dan Dorong Percepatan Masa Studi

- Prof. Dr. La Ode Nggawu, S.Pd., M.Si. Bidang Teknologi Pembelajaran Bahasa Inggris (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).

- Prof. Dr. Muhammad Aswar Limi, S.P., M.Si. – Bidang Agribisnis Perikanan (Fakultas Pertanian).

- Prof. Sudirman Zaid, SE, M.Si. – Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

- Prof. Dr. Ernawati, M.Si. – Bidang Kebijakan Ekonomi Makro (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Rektor UHO Kendari, Prof. Dr. Muhammad Zamrun, mengucapkan selamat kepada para Guru Besar yang berhasil mencapai jabatan akademik tertinggi ini.

Pencapaian tersebut, menurutnya, menjadi titik awal yang penting untuk terus mengembangkan keilmuan serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Zamrun juga menekankan bahwa penambahan Guru Besar ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan UHO dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Pencapaian ini merupakan titik awal yang penting untuk terus mengembangkan keilmuan serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Saya berharap penambahan jumlah Guru Besar ini dapat memberikan dampak positif bagi UHO, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kualitas pendidikan, serta kontribusi nyata kepada masyarakat melalui penelitian dan pengabdian,” kata Prof. Zamrun.

Dengan tambahan tujuh Guru Besar ini, UHO semakin mantap dalam melangkah untuk mencapai tujuan jangka panjangnya, yaitu meningkatkan kualitas akademik dan inovasi keilmuan.

Hal ini sejalan dengan visi UHO untuk mencetak tenaga pendidik, peneliti, dan ahli yang mampu berkontribusi pada pembangunan bangsa, baik di tingkat lokal maupun global.

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang terus berkembang, UHO berkomitmen untuk terus mencetak lebih banyak Guru Besar dan akademisi berkualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Orasi Ilmiah Guru Besar

Salah satu Guru Besar dari FMIPA, Prof. Dr. La Hamimu, dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Implementasi Komputasi dalam Tahapan Akuisisi, Pengolahan, dan Interpretasi Data Geofisika sebagai Pendukung Eksplorasi Sumber Daya Alam yang Efektif dan Efisien” menjelaskan, eksplorasi sumber daya alam, seperti hidrokarbon, gas bumi, dan material tambang, memerlukan metode geofisika yang andal untuk memetakan kondisi bawah permukaan bumi secara tepat dan efisien.

Teknologi komputasi, menurutnya, adalah instrumen yang sangat mendukung dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam tiga tahapan utama geofisika: akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data.

Pada tahapan akuisisi, komputasi berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengumpulan data geofisika. Setelah data terkumpul, pada tahap pengolahan, data mentah yang terkumpul harus diolah untuk menghasilkan gambaran yang jelas tentang kondisi bawah permukaan bumi.

Baca Juga: Fakultas Kedokteran UHO Kendari Dukung Eliminasi Tuberkulosis 2030

Tahap terakhir adalah interpretasi, di mana para ahli geofisika menggunakan hasil pengolahan untuk memprediksi potensi sumber daya alam.

Sementara itu, Prof. Dr. Ernawati, M.Si., Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dalam orasi ilmiahnya membahas kebijakan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

Ia mengkritik pendekatan ekonomi mainstream yang mengutamakan indikator produksi, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan per kapita sebagai ukuran keberhasilan ekonomi.

Pendekatan ini, menurutnya, seringkali mengabaikan kepentingan jangka panjang dan menambah ketimpangan sosial serta merusak lingkungan.

"Pertumbuhan ekonomi yang masif tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan justru akan menyebabkan eksklusivitas dalam perekonomian, meningkatkan ketimpangan, dan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan," ungkapnya.

Untuk itu, perlu reformulasi kebijakan ekonomi yang berfokus pada pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, yang mempertimbangkan hak-hak dasar masyarakat dan kelestarian lingkungan. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS