Seni Bela Diri Mansa'a Warisan Leluhur di Kaledupa Wakatobi, Diajarkan ke Anak Sejak Dini
Wa Ode Hesti, telisik indonesia
Kamis, 10 April 2025
0 dilihat
Pertunjukan mansa'a di Desa Asana, Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Foto: Wa Ode Hesti/Telisik
" Mansa'a atau pencak silat merupakan tradisi yang masih dilakoni masyarakat Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Mansa'a atau pencak silat merupakan tradisi yang masih dilakoni masyarakat Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Mansa'a adalah seni bela diri yang melibatkan kekuatan fisik yakni tangan yang memukul. Gaya mansa'a sangat unik dan gaya tersebut dari nenek moyang hingga generasi kekinian masih tetap sama.
"Sejak dini anak-anak dan remaja Kaledupa sudah dikenalkan dan diajarkan permainan satu ini dengan tujuan untuk menjaga diri ketika diadang oleh musuh," ungkap salah seorang guru mansa'a, Imran, Kamis (10/4/2025).
Mansa'a, menurut Imran, juga bermanfaat dalam mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama.
Baca Juga: Deretan Wisata Air yang Dapat Dikunjungi Selama Libur Lebaran di Muna
"Melibatkan anak-anak tentu punya risiko, tapi jika dibarengi dengan nasehat dan wejangan maka mereka akan menilainnya secara positif," tutur Imran.
Mansa'a dipentaskan pada hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, atau pernikahan, sunatan, syukuran, dan hari-hari lainnya.
"Kalau hari Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha di Desa Asana Kecamatan Kaledupa pasti selalu ada mansa'a dan masyarakat Kaledupa akan berbondong-bondong ke Desa Asana untuk menonton acara mansa'a," kata warga Kaledupa, Fandi.
Perhelatan mansa'a, lanjut Fandi, sudah menjadi kebiasaan dari nenek moyang masyarakat Kaledupa setiap hari Lebaran dan diadakan 2 sampai 3 hari di Desa Asana..
Mansa'a biasanya dipertunjukkan di lapangan atau di tempat terbuka untuk memenuhi antusias masyarakat yang ingin menyaksikannya.
Baca Juga: Danau Biru, Destinasi Favorit untuk Libur Lebaran Bersama Keluarga dan Sahabat
Ratusan masyarakat yang menonton akan membentuk lingkaran besar agar pemain bisa leluasa memperagakan jurus-jurusnya,
"Acara ini ikut dimeriahkan oleh alat-alat tradisional seperti gong dan gendang yang menjadi penyemangat pemain silat," jelas Rahmat, pemukul gendang pertunjukan mansa'a.
Menurut Rahmat, keramaian penonton juga punya peran penting karena kebanyakan penonton yang mengerti gerakan silat akan masuk ke dalam arena dan mencoba menawarkan diri untuk silat dan disusul lawan main. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS