Umat Katolik Tiga Kabupaten di NTT Berduka, Mantan Uskup Ruteng Wafat

Berto Davids

Reporter Kupang

Minggu, 31 Juli 2022  /  1:29 pm

Mantan Uskup Ruteng, Mgr. Hubert Leteng saat memimpin misa. Foto: Ist.

MANGGARAI, TELISIK.ID - Mantan Uskup Ruteng, Mgr. Hubert Leteng wafat di Rumah Sakit Baromeus Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022) pagi.

Kabar meninggalnya mantan Uskup asal Taga, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai ini tersebar di media sosial. Ucapan turut berduka cita pun penuh di beranda Facebook.

Juru Bicara Keuskupan Ruteng, Rm. Erik Ratu kepada wartawan membenarkan berita duka itu.

“Selamat pagi, berita duka pagi ini Mgr Hubert Leteng meninggal dunia di RS Carolus Boromeus Bandung sekitar pukul 6 pagi. Beberapa hari ini dia dikabarkan sakit,” tulis RD Erik Ratu, Pr melalui WhatsApp.

Ia mengatakan, Mgr. Hubert diketahui memang memiliki riwayat sakit jantung, sehingga dirawat di rumah sakit.

“Selama ini memang punya riwayat jantung. Nanti kita tunggu kabar lanjutan soal pemakaman," tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat Wakatobi Pawai Ta'aruf, Dendangkan Sholawat dan Takbir

Senada dengan Erik, Romo Lauren Sopang juga membenarkan kabar duka mantan Uskup yang pernah diterpa isu miring itu.

"Pukul 09.00 Wita pagi ini saya ditelepon oleh Bapak Uskup Bandung dengan berita bahwa Uskup Emeritus Mgr. Hubert Leteng meninggal dunia tadi pagi di RS Baromeus Bandung akibat serangan jantung. Selamat jalan Bapak Uskup Hubert, terima kasih atas pengabdianmu bagi gereja, baik sebagai Imam maupun sebagai Uskup," kata Romo Lourens melalui keterangan tertulisnya.

Untuk diketahui, mendiang meletakkan jabatannya sebagai Uskup Ruteng pada tahun 2017 lalu setelah dia diterpa isu miring, perselingkuhan dan masalah keuangan.

Sejak tidak lagi sebagai Uskup yang memimpim umat Katolik 3 kabupaten (Manggarai, Mangggarai Timur dan Manggarai Barat), Mgr. Leteng hijrah ke Jawa Barat tetap sebagai Uskup tanpa tongkat. Status tanpa tongkat berarti ia tidak memiliki wilayah kekuasaan gerejawi.

“Setelah mundur dari jabatan Uskup Ruteng, beliau menjadi imam rekan di Paroki Garut, Keuskupan Bandung,” kata Romo Erik Ratu seperti dikutip dari floressmart.com.

Mgr Hubert lahir 1 Januari 1959. Ia ditahbiskan sebagai Imam Keuskupan Ruteng tahun1988 dan menjabat sebagai Uskup Ruteng 2009-2017. Almarhum meninggal dalam usia 63 tahun.

Ia mengundurkan diri setelah 69 imam di Keuskupan Ruteng menyerahkan surat pengunduran diri sebagai bentuk protes terhadapnya karena ia diduga secara diam-diam meminjam dana Rp 1,25 miliar dari KWI dan Rp 400 juta dari keuskupan tanpa memberikan laporan pertanggungjawaban.

Saat itu ia mengklaim uang itu digunakan untuk membiayai pendidikan pemuda miskin yang studi pilot di Amerika Serikat, tetapi menolak memberikan penjelasan lebih rinci terkait pemuda itu.

Baca Juga: Demam Citayam hingga ke Wakatobi, Pamerkan Aneka UMKM di Ajang Marina Fashion Week

Para imam menduga uang itu diberikan kepada seorang wanita yang mereka duga sebagai selingkuhannya. Tudingan perselingkuhan ini awalnya muncul pada tahun 2014, yang diungkap oleh salah seorang mantan pastor.

Hubert pun berulang kali menolak tudingan terhadapnya dan menyebut bahwa itu merupakan fitnah.

Vatikan kemudian menunjuk Uskup Subianto, Uskup Bandung untuk menyelidiki kasus tersebut hingga berujung pada pengunduran diri Uskup Leteng pada 11 Oktober 2017.

Paus Fransiskus yang menerima surat pengunduran diri Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng pun akhirnya mengangkat Administrator Apostolik sede vacante et ad nutum Sanctae Sedis Keuskupan Ruteng, Mgr Silvester San, yang juga Uskup Denpasar. (A)

Penulis: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali