Yenny Wahid Ikut Komentari Donasi COVID-19 Rp 2 Triliun Dijanjikan Keluarga Akidi Tio
Reporter Jakarta
Selasa, 03 Agustus 2021 / 5:50 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Kasus bantuan hibah Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio yang hingga kini belum dicairkan, mendapat perhatian banyak kalangan.
Salah satunya Yenny Wahid, yang turut mengomentari hebohnya bantuan hibah Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio.
Menurut Yenny, fenomena tersebut menunjukkan contoh bahwa semua mengalami krisis akal sehat dan suka kagetan.
"Meskipun kita percaya bahwa selalu ada malaikat dan keajaiban, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu rasional dalam menghadapi apapun. Ojo kagetan," ujar Yenni dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (3/8/2021).
Yenni meminta, semua pihak untuk mengedepankan rasionalitas.
"Akal sehat kita kedepankan. Orang semestinya curiga, kok bisa ada yang nyumbang dua triliun rupiah, benar apa tidak? Sehat mentalnya atau tidak? Jangan sampai satu negara ikut kebobolan. COVID-19 memang membuat kita nyaris putus asa, tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat," ujarnya.
Menurut Yenny, penting sekali semua informasi tidak diterima bulat-bulat.
"Perlu dilakukan verifikasi dulu sebelum dikeluarkan ke publik," katanya.
Geger keluarga Tio ini mengingatkan Yenny pada heboh Bruneigate yang menimpa Presiden Wahid. Ketika itu, parlemen menekan keras. Setelah tim Kejaksaan Agung memverifikasi langsung pada Kesultanan Brunei, barulah akal sehat tegak kembali.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Kemenhub Tegaskan Syarat Perjalanan Transportasi Tak Berubah
Baca juga: Soroti Perpanjangan PPKM Level 4, Ini Catatan Ketua Fraksi PAN
Ia meminta publik jangan mudah kaget, sehingga tidak mudah diombang-ambingkan kabar dan informasi.
Juga para abdi negara dan abdi masyarakat, hendaknya kedepankan rasionalitas sebelum menyebar kabar dan mengeluarkan pernyataan ke publik.
Ia ingat, dulu geger Menteri Luar Negeri (saat itu) Adam Malik menerima resmi ibu hamil yang melapor tentang bayi dalam kandungannya bisa bicara.
Aparat yang tidak kedepankan rasio meloloskan penipu diterima menteri utama kabinet.
"Hilangnya sense of rasionality," kata dia.
Cut Zahara Fona nama ibu hamil yang mengaku bayi dalam kandungannya bisa bicara dan diterima Malik di kediaman resmi. Sang menteri mendengarkan 'bayi bicara'. Lalu heboh pers memberitakan dan publik geger.
Belakangan Cut Zahara ketahuan bohong, ternyata "suara bayi dari dalam perut" itu adalah suara perekam yang disembunyikan di perut.
Sekali lagi Yenny meminta semua pihak selalu rasional.
"Memang pandemi COVID-19 ini membuat kita semua nyaris putus asa. Tapi jangan sampai kita kehilangan akal sehat. Mari kita berbuat sebisa kita membantu sesama dalam keadaan serba sulit saat ini," tandasnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Fitrah Nugraha