Sosok Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakilnya Undur Diri Jelang Rencana Jokowi Gelar Upacara HUT RI ke-79 di IKN

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 04 Juni 2024
0 dilihat
Sosok Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Wakilnya Undur Diri Jelang Rencana Jokowi Gelar Upacara HUT RI ke-79 di IKN
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono. Foto: Repro jpnn.com

" Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, mengundurkan diri. Dhony Rahajoe adalah orang pertama yang mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo "

JAKARTA, TELISIK.ID - Nasib Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) kembali memunculkan pertanyaan besar masyarakat hingga investor. Hal tersebut berkaitan dengan rencana Presiden Jokowi melaksanakan upacara HUT RI ke-79 di IKN.

Masa depan ibu kota anyar itu sebelumnya juga sempat tak menentu seiring muncul banyak penolakan dari sejumlah pihak hingga proses perpindahan kekuasaan. Namun, pemerintah terus meyakinkan publik bahwa pembangunan IKN akan terus berjalan sesuai rencana.

Kini timbul perkara baru. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, mengundurkan diri. Dhony Rahajoe adalah orang pertama yang mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo.

"Kemudian, beberapa waktu berikutnya Pak Presiden juga menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN," ucap Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/6/2024), dikutip dari CNN Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa pengunduran diri Bambang dan Dhony tidak akan mempengaruhi pembangunan IKN. Proyek ibu kota negara baru tetap akan berjalan sesuai jadwal.

Jokowi memerintahkan Basuki untuk melakukan sejumlah percepatan, dengan fokus pada dua hal, investasi dan status tanah. Persoalan tanah menjadi alasan Jokowi menunjuk Raja Juli sebagai pelaksana tugas (Plt) Wakil Otorita IKN.

"Jadi kami berdua akan segera memutuskan status tanah di IKN ini, apakah dijual, disewa, ataukah KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha). Kami ingin mempercepat itu," ucap Basuki.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya kejelasan status tanah ini, pemerintah berharap para investor tidak ragu lagi untuk menanamkan modalnya di IKN. Hal ini juga berhubungan dengan fokus masalah kedua, yakni menggaet investor.

Baca Juga: Presiden Jokowi Getol Sahkan Tapera, Simak Potongan Gaji Ditanggung Pekerja

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menilai bahwa pengunduran diri Bambang dan Dhony sangat tidak tepat waktunya. Ia mendengar isu tentang pucuk pimpinan Otorita IKN yang akan mundur sejak tahun lalu, sehingga cukup kaget mengapa pengunduran diri itu dilakukan sekarang.

"Mestinya bisa ditunda setelah Agustusan (HUT RI), kemudian September transisi dulu hingga definitif baru saat pemerintahan baru Oktober nanti," tuturnya.

Nirwono menilai bahwa pengunduran diri pucuk pimpinan Otorita IKN akan berpengaruh pada investor, apalagi yang sudah teken kontrak dengan Otorita IKN. Investor akan mempertimbangkan kembali kelanjutan investasi mereka dan mungkin akan menunggu kepala definitif yang baru nantinya.

Menurutnya, penunjukan Basuki sebagai bos baru IKN ada untung ruginya. Untungnya, Basuki punya pengalaman panjang soal pembangunan. Ruginya, Basuki punya beban tambahan selain menjadi Menteri PUPR dan kurang pengalaman soal menarik investasi.

Melansir CNBC Indonesia, pengunduran diri keduanya menjelang rencana Jokowi menggelar upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN. Bambang Susantono dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Otorita IKN pada Maret 2022 di Istana Negara, Jakarta.

Ia menjabat setelah mengalahkan sejumlah kandidat Kepala Otorita IKN Nusantara yang selama ini jadi sorotan publik, seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Bambang Brodjonegoro, Tumiyono, Azwar Anas, dan Ridwan Kamil.

Bambang bukanlah orang baru di pemerintahan karena sudah memiliki jabatan sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bambang adalah pria kelahiran Yogyakarta, 4 November 1963.

Dia mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Bambang menempuh pendidikan S2 di dua jurusan di University of California, yaitu tata kota dan teknik transportasi. Pada tahun 2000, Bambang lulus program doktoral perencanaan infrastruktur dari kampus yang sama.

Diketahui, Bambang mulai masuk pemerintahan sejak 2007. Ia dipercaya menjabat Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah hingga 2010. Ia juga aktif mengajar dan berorganisasi di bidang kajian transportasi.

Bambang juga pernah menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia pada 2004 hingga pada periode kedua pemerintahan Presiden SBY, Bambang menjadi anggota kabinet. SBY melantik Bambang sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada 2009. Ia pun sempat menjadi komisaris PT Garuda Indonesia Tbk pada 2012.

Setelah dari pemerintahan, Bambang bergabung dengan Asian Development Bank pada 2015. Dia menjabat sebagai Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development of the Asian Development Bank (ADB).

Sementara itu, Dhony Rahajoe juga bukanlah orang sembarangan. Ia merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1984, jurusan Teknik Arsitektur.

Baca Juga: Kadivhumas Polri Sebut Tak Ada Ketegangan dengan Kejagung

Dhony juga merupakan mantan petinggi di Sinarmas. Ia sudah lama bekerja di bidang properti dan pengembangan, dan saat ini masih bekerja di Sinar Mas Land.

Dhony menjabat sebagai Managing Director sejak tahun 2015 dan menjadi anggota Badan Pembina Yayasan Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB). Yayasan ini milik Sinar Mas Group yang kemudian mendirikan kampus ITSB (Institut Teknologi Sains Bandung).

Dalam mengembangkan standar akademik, ITSB memiliki kerja sama dengan ITB (Institut Teknologi Bandung). Kemudian, Dhony masuk dalam pemerintahan. Pada 10 Maret 2022, Presiden Indonesia, Joko Widodo, melantik Dhony Rahajoe menjadi Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, mendampingi Bambang Susantono di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam Undang-Undang IKN Nomor 3 Tahun 2022 Pasal 10 disebutkan bahwa Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN memegang jabatan selama lima tahun.

Dengan demikian, Bambang dan Dhony menjabat untuk periode 2022-2027. Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe menjadi pejabat pertama yang menduduki jabatan tersebut untuk memimpin di Ibu Kota Nusantara.

Namun, sebelum masa jabatan berakhir, keduanya mengajukan pengunduran diri dari kepala dan wakil kepala Otorita IKN.

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga