Cara Unik Masyarakat Tomia Membangunkan Sahur
Putri Wulandari, telisik indonesia
Rabu, 05 Mei 2021
0 dilihat
Warga memadati lokasi dimana para remaja Tomis menunjukkan kebolehannya untuk meramaikan sahur. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Biasanya tiap wilayah ada pemuda yang membangunkan sahur, dan kemudian semuanya menuju area dekat RS Onemai. Nah, disini merupakan puncak yang ditunggu-tunggu masyarakat Tomia. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Saat ini, makin unik cara orang membangunkan warga untuk sahur. Salah satu cara yang tak kalah menarik, rupanya dilakukan juga di daerah Wakatobi, khususnya di Pulau Tomia.
Jika biasanya bangun sahur adalah momen yang malas dan berat untuk dilakukan, berbeda dengan masyarakat Tomia yang sangat antusias menyambut sahur. Bahkan ada yang rela begadang agar tak kesiangan sahurnya.
Salah satu pemuda Tomia yang selalu ikut meramaikan momen membangunkan warga, Pelle mengatakan, mereka sudah biasa membangunkan warga untuk sahur dengan cara jalan berkeliling kampung sambil membawa salon speaker sembari memutarkan lagu religi dengan musik Dj.
Baca juga: Mulai Besok, Pemudik Lintas Kabupaten dan Provinsi Bakal Dicegat di Kolut
Baca juga: Ini Besaran Zakat Fitrah 1442 Hijriah di Wakatobi
Namun maraknya video viral cara membangunkan sahur yang unik dan kocak, membuat masyarakat Tomia khususnya para remaja, tak mau kalah dan berusaha membuat cara membangunkan sahur menjadi lebih unik.
"Biasanya tiap wilayah ada pemuda yang membangunkan sahur, dan kemudian semuanya menuju area dekat RS Onemai. Nah, disini merupakan puncak yang ditunggu-tunggu masyarakat Tomia," ujarnya antusias pada Telisik.id Rabu, (5/5/2021)
Setelah berkumpul di area dekat RS Onemai, semua sahukers (pemuda yang melakukan ronda sahur) satu sama lain akan menunjukkan kebolehannya.
Dari mengadu kekuatan salon speaker hingga yang mengadu kebolehannya dalam menari. Tentu hal ini menarik perhatian warga. Hingga hampir setiap sahur, masyarakat Tomia akan berbondong-bondong menuju lokasi itu untuk menonton pertunjukan sahur ala pemuda Tomia. (B)
Reporter: Putri Wulandari
Editor: Haerani Hambali
