CEO Investor Muda Sarankan Pemulihan Ekonomi Pakai Bisnis Digital
Marwan Azis, telisik indonesia
Sabtu, 04 Juli 2020
0 dilihat
Ilustrasi startup digital. Foto: Ist.
" Promosi tidak boleh konvensional seperti era sebelum COVID-19, promosinya harus Unconventional sekarang. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Bisnis digital bisa menjadi salah satu solusi untuk menggerakan ekonomi di masa Pandemi COVID-19, tentu dengan tetap menyesuaikan penerapan adaptasi kebiasaan baru atau New Normal.
Saran tersebut disampaikan CEO Investor Muda, Jason Gozali dalam dialog media di Jakarta, Sabtu (4/7/2020). Dalam bisnis digital, Jason menekankan, pentingnya promosi bisnis di masa pandemi dengan menguasai digital marketing dan media sosial.
"Promosi tidak boleh konvensional seperti era sebelum COVID-19, promosinya harus Unconventional sekarang," kata Jason.
Jason mengapresiasi upaya pemerintah dalam membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) di masa pandemi melalui gerakan bernama “Bangga Buatan Indonesia”, sebuah gerakan yang menjangkau ribuan UMKM untuk masuk ke seragam Platform Marketplace yang ada di Indonesia.
Dijelaskan, Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang sangat besar pada hampir semua sektor kehidupan. Tidak hanya kesehatan, ekonomi menjadi salah satu sektor paling terdampak dan tidak dapat berjalan normal seperti biasanya.
Di sisi lain, COVID-19 juga memaksa masyarakat untuk mengurangi kontak fisik sebagai upaya untuk menekan penyebaran agar tidak semakin meluas.
Guna mengurangi kontak fisik dalam upaya menekan potensi penularan COVID-19 sekaligus menggerakkan roda ekonomi, bisnis digital menjadi salah satu solusi.
Pada kesempatan yang sama, seorang pelaku UMKM, Nadhifa Maulidiya menceritakan, proses produksi dan distribusi produk UMKM-nya yang berbeda akibat pandemi seperti membeli bahan baku, proses pemasaran, hingga pengiriman semua melalui media daring.
Baca juga: Penghapusan Premium dan Pertalite Dilakukan Tiga Tahap
"Dari mulai saya membeli bahan baku itu di Online Shop, lalu saya olah dan memasarkannya melalui media sosial, untuk pengirimannya melalui Ojek Online, jadi semua kegiatan bisa dilakukan di rumah," kata Nadhifa.
Dalam mencari modal, baik Nadhifa maupun Jason memiliki cara yang berbeda untuk mendapatkannya. Nadhifa memilih uang tabungan untuk dijadikan modal, sedangkan Jason mengatakan beragam jalur untuk mendapatkan modal.
"Cara nomor satu, buat Bussiness Plan yang bagus lalu coba Submit siapa tau ada investor. Sebagai opsi, kita bisa juga pinjam ke keluarga atau teman, kalau bank mungkin agak susah," ungkap Jason.
Untuk mempromosikan sebuah produk agar mampu bersaing dengan produk lain, Jason berbagi tips, salah satunya adalah dengan menambahkan Value atau nilai dari produk yang dimiliki agar tidak menjadi komoditas, sehingga yang dipromosikan dan dijual tidak hanya produknya namun nilai lebih di luar produk tersebut.
Seiring dengan pernyataan Jason sebelumnya, Nadhifa sependapat dengan adanya Value atau nilai lebih dari sebuah produk, Nadhifa pun mengaplikasikan Value atau nilai tambah tersebut pada produk UMKM-nya.
"Tentunya Value produk bukan hanya akan membawa keuntungan sementara, tapi juga jangka panjang dan mampu menjadi ciri khas yang berbeda. Penting sekali untuk menambahkan Value dalam setiap produk yang kita hasilkan," tambah Nadhifa.
Jason turut mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki untuk tetap dapat berkarya pada masa pandemi.
"Semua orang pasti punya talenta, semua orang pasti punya bakat, semua orang pasti punya kelebihan, sekaranglah waktunya buat ngembangin bakat terlebih saat kita lagi Work From Home. Jadi lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi diri dan mengembangkan ide-ide yang dimiliki," tandasnya.
Reporter: Marwan Azis
Editor: Kardin