84 Persen UMKM di Sultra Terdampak COVID-19

Sumarlin, telisik indonesia
Selasa, 15 Desember 2020
0 dilihat
84 Persen UMKM di Sultra Terdampak COVID-19
Salah satu usaha mikro kecil di Kota Kendari yang masih bertahan di tengah pandemi COVID-19. Foto: Sumarlin/Telisik

" Segenap upaya telah dikerahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat terutama masyarakat kecil, sektor informal dan UMKM yang membutuhkan bantuan keuangan dan pendampingan teknis untuk dapat bertahan maupun untuk dapat segera bangkit kembali. "

KENDARI, TELISIK. ID - Dampak  pandemi COVID-19 telah memukul perekonomian seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha informal dan usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Alhasil, dari dampak tersebut 84 persen Usaha Mikro Kecil (UMK) di Sultra mengalami penurunan pendapatan.

Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara, M Fredi Nasution menjelaskan, selain mengalami penurunan pendapatan, 78,35 persen UMK mengalami penurunan permintaan karena dampak COVID-19.

“Segenap upaya telah dikerahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat terutama masyarakat kecil, sektor informal dan UMKM yang membutuhkan bantuan keuangan dan pendampingan teknis untuk dapat bertahan maupun untuk dapat segera bangkit kembali,” ungkapnya dalam acara Forum Sinergi Stakeholder dan Otoritas jasa Keuangan (Fusion).

Lebih lanjut, kata M Fredi Nasution, OJK membuat forum ini untuk meningkatkan dan memperkuat sinergi di masa pandemi dan kolaborasi di masa depan, dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen dan literasi keuangan sebesar 50 persen pada tahun 2024.

Baca juga: Pesan Donny Susilo Kepada Kaum Milenial: Yang Penting Kaya, Bukan Banyak Gaya

Fusion merupakan agenda yang menggabungkan rapat Koordinasi Tim Percepatan Ases Keuangan Daerah (TPAKD), Satgas Waspada Investasi (SWI) Daerah, Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK), hingga Media Gathering/Bincang Jasa Keuangan (BIJAK).

Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH mengungkapkan, industri jasa keuangan memegang peranan penting dalam perekonomian.

“Di Sulawesi Tenggara saya, mengapresiasi pencapaian indeks literasi dan Inklusi keuangan yang telah mencapai target nasional tahun 2019 masing-masing sebesar 36,75 persen dan 75,07 persen,” katanya.

Lebih lanjut, Ali Mazi mengatakan, Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) ketiga yang dilakukan oleh OJK pada tahun ini menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Pada kesempatan itu OJK menyerahkan penghargaan pada Gubernur Sultra dan Bupati Konawe Selatan sebagai Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan). (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga