Doakan Pelaku Maksiat Keburukan, Bolehkah?

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 25 September 2020
0 dilihat
Doakan Pelaku Maksiat Keburukan, Bolehkah?
Seorang muslimah sedang memanjatkan doa kepada Allah SWT. Foto: Repro Google.com

" Semoga musibah yang menimpanya menjadi wasilah yang bersangkutan bertobat atau kalau tidak, setidaknya dapat mengurangi keburukan yang dilakukannya. "

KENDARI, TELISIK.ID - Secara fitrahnya, tidak ada satu pun orang yang suka dengan perbuatan maksiat, namun kenyataannya ada saja orang yang selalu berlaku buruk.

Lantas, bagaimana menyikapi orang yang suka melakukan kemaksiatan dan bolehkah didoakan keburukan atasnya?

Pembina Majelis Nurul Ilmi Kendari, Ustadz Mahyuddin mengatakan, seseorang yang mendoakan orang yang telah melakukan banyak kezaliman atau kemaksiatan pada dasarnya memang ada dalam al-Quran.

Tepatnya di permulaan juz ke-6, Allah berfirman yang artinya, "Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Nisa': 148).

Kemudian, ia melanjutkan, Ibnu Abbas berkata tentang ayat ini, bahwa Allah tidak suka seseorang mendoakan keburukan untuk selainnya, kecuali ia dalam keadaan dizalimi. Allah memberikan keringanan baginya untuk mendoakan keburukan atas orang yang menzaliminya dan itu ditunjukkan oleh firman-Nya, "Kecuali oleh orang yang dianiaya." (namun), jika bersabar maka itu lebih baik baginya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir terhadap ayat di atas).

Baca juga: Zina Hati: Membayangkan Berhubungan Intim dengan Orang Lain

Namun, tambah Ustadz Mahyuddin, sepatutnya juga setiap orang saling mengingatkan bahwa sikap terbaik ituĀ adalah memaafkan dan mendoakan kebaikan, apalagi jika orang yang telah melakukan kemaksiatan itu ditimpa sesuatu musibah.

"Semoga musibah yang menimpanya menjadi wasilah yang bersangkutan bertobat atau kalau tidak, setidaknya dapat mengurangi keburukan yang dilakukannya," katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.

Selain itu, Ia juga mengajak untuk saatnya setiap muslim menjadi sosok istimewa, dengan berperilaku terpuji di atas rata-rata. Salah satunya memanjatkan doa atas pelaku zalim atau maksiat.

Mendoakan keburukan atas orang yang zalim, itu biasa. Namun, mendoakan kebaikan, itu yang istimewa.

"Lagipula, kita tak tahu akhir hayat seseorang. Boleh jadi, kelak dia menjadi pembela Islam garis depan," jelasnya.

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga