Jasad Wanita Muda Ditemukan 67 Meter dari Jembatan Teluk Kendari, Ini Percakapan dengan Pacar sebelum Bunuh Diri

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 28 April 2025
0 dilihat
Jasad Wanita Muda Ditemukan 67 Meter dari Jembatan Teluk Kendari, Ini Percakapan dengan Pacar sebelum Bunuh Diri
Jasad Riski Nurul Fadilah (18) yang bunuh diri dari Jembatan Teluk Kendari akhirnya ditemukan, Senin (28/4/2025) sore. Foto: Ist.

" Pencarian panjang terhadap wanita muda yang diduga melakukan bunuh diri di Jembatan Teluk Kendari akhirnya membuahkan hasil. Pada Senin (28/4/2025) sore, jasad Riski Nurul Fadilah (18) ditemukan oleh tim SAR gabungan sekitar 67 meter arah timur laut dari titik jatuh "

KENDARI, TELISIK.ID - Pencarian panjang terhadap wanita muda yang diduga melakukan bunuh diri di Jembatan Teluk Kendari akhirnya membuahkan hasil. Pada Senin (28/4/2025) sore, jasad Riski Nurul Fadilah (18) ditemukan oleh tim SAR gabungan sekitar 67 meter arah timur laut dari titik jatuh.

Pesan terakhir yang dikirimkan korban kepada pacarnya sebelum kejadian membuat banyak pihak mengelus dada karena menggambarkan rasa sepi dan beban psikologis yang mendalam.

Tragedi ini bermula pada Minggu (27/4/2025) malam sekitar pukul 23.30 WITA. Seorang saksi mata melaporkan bahwa seorang perempuan terlihat melompat dari atas Jembatan Teluk Kendari ke laut.

Informasi ini segera menggerakkan tim gabungan dari kepolisian, SAR, dan unsur terkait lainnya untuk melakukan operasi pencarian intensif.

Baca Juga: Wanita 18 Tahun Tewas Usai Lompat dari Jembatan Teluk Kendari, Sempat Kirim Foto Lokasi ke Pacar

Identitas korban kemudian terungkap sebagai Riski Nurul Fadilah, beralamat di BTN Mekar Asri, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari. Korban merupakan suku Bugis dan beragama Islam, sebagaimana dijelaskan oleh pihak kepolisian.

Menurut keterangan pacar korban, MYA Alias Dion, peristiwa tragis ini bermula saat dirinya mengunjungi korban di tempat kerja Laundry Kita pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WITA.

"Awalnya sekitar pukul 19.00 WITA MYA pergi ke tempat kerja korban, Laundry Kita, untuk mengambil pakaiannya. Namun saat itu MYA sempat menyempatkan untuk bercerita dengan korban," jelas Kapolsek Kawasan Pelabuhan Kendari (KP3), Iptu Ld Hamsil Hamzah.

Selang beberapa jam kemudian, Dion pulang ke rumahnya, sementara Riski tetap melanjutkan pekerjaannya di laundry.

Namun, sekitar pukul 22.00 WITA, Dion menerima pesan mengejutkan via WhatsApp dari korban yang mengirimkan foto Jembatan Teluk Kendari dengan pesan singkat bertuliskan "sunyi saya lompat."

Merespons pesan tersebut, Dion membalas dengan menulis, "jangan ko gila-gila begitu," dan langsung mencoba menghubungi korban.

Namun, saat itu nomor handphone korban sudah tidak aktif. Dion pun menghubungi rekan-rekannya untuk segera mengecek kondisi korban di sekitar Jembatan Teluk Kendari.

Beberapa saat kemudian, rekan Dion melaporkan bahwa sepeda motor korban ditemukan terparkir di sekitar jembatan, namun Riski sendiri tidak ditemukan di lokasi.

Keterangan tambahan juga diperoleh dari saksi Alfi (42), penjual siomay di sekitar lokasi kejadian.

"Awalnya Alfi sedang berjualan siomay di sekitaran Jembatan Teluk Kota Kendari. Kemudian sekitar pukul 23.00 WITA datang seorang perempuan mengendarai sepeda motor seorang diri membeli siomay miliknya," terang Hamsil.

Setelah membeli siomay, korban langsung melajukan sepeda motornya. Beberapa saat kemudian, Alfi mendengar teriakan warga yang mengatakan ada seseorang yang melompat ke laut.

Melihat sepeda motor yang terparkir, Alfi dan warga segera menghubungi nelayan di sekitar lokasi untuk melakukan pencarian awal.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Patroli Cipkon, Unit Kam Sat Intelkam Polresta Kendari, dan anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Kendari langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka mengamankan kendaraan korban dan menghubungi pihak keluarga serta pacar korban untuk pengumpulan informasi.

Pemeriksaan pada ponsel milik Dion menemukan sejumlah chat emosional antara dirinya dan Riski. Dalam salah satu pesan, korban menulis, "saya butuh waktumu Dion Sa rindu sama kau tapi ko sibuk makanya saya lampiaskan pergi sendiri."

Pesan tersebut kemudian dibalas Dion dengan kalimat, "terus apa hubungannya ko pergi jauh begitu, itu motor belum ganti oli."

Tak lama kemudian, Riski kembali mengirimkan pesan yang berbunyi, "sepi saya loncat," disertai foto Jembatan Teluk Kendari. Dion kembali membalas dengan, "ko gila kah pergi begitu."

Namun, pesan-pesan berikutnya dari Riski memperlihatkan bahwa ia merasa berat menerima situasi keluarganya dengan berkata, "belajar terima keluargaku yang kaya begitu saja susah skali."

Upaya pencarian korban dilakukan sepanjang malam menggunakan peralatan lengkap. Sekitar pukul 01.30 WITA, Tim Polairud Mabes Polri, Tim SAR Kendari, dan anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Kendari melakukan pencarian menggunakan speed boat karet di bawah Jembatan Teluk Kendari.

Mereka menemukan helm warna pink dan sepasang sandal karet pink milik korban, namun jasad korban belum berhasil ditemukan pada malam itu. 

Karena kondisi pencarian yang sulit, tim SAR memutuskan menghentikan operasi sementara sekitar pukul 03.20 WITA dan melanjutkan kembali pada Senin pagi pukul 07.00 WITA.

Keluarga korban pun tetap melanjutkan pencarian secara mandiri dengan menggunakan kapal-kapal kecil di sekitar lokasi.

Baca Juga: Identitas dan Kronologi Wanita Muda Lompat dari Jembatan Teluk Kendari, Sempat Komunikasi WhatsApp dengan Pacar

"Pada pukul 16.45 WITA, Tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 67 meter arah timur laut dari titik jatuh korban," ungkap Kepala KPP Kendari, Amiruddin A.S.

Korban kemudian dievakuasi ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Dengan ditemukannya jasad Riski Nurul Fadilah, Operasi SAR kondisi membahayakan manusia di Jembatan Teluk Kendari secara resmi dinyatakan selesai.

Unsur yang terlibat dalam pencarian ini meliputi Staf Ops KPP Kendari, Rescuer KPP Kendari, personel KP Penguin Mabes Polri, Polairud Polda Sultra, Polres Kendari, KP3 Kendari, KSOP Kendari, Lanal Kendari, Kantor Monitoring SHMS PUPR, dan keluarga korban.

Alat yang digunakan termasuk rescue car, RIB, ambulance, rubber boat, KP Penguin, peralatan selam, Aquaeye, palsar medis, palsar evakuasi, peralatan komunikasi, serta perlengkapan pendukung keselamatan lainnya. (B)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga