Lulusan STMKG 2025 Otomatis Terangkat ASN BMKG Tanpa Tes, Cek Syarat dan Ketentuannya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 10 Desember 2025
0 dilihat
Lulusan STMKG 2025 Otomatis Terangkat ASN BMKG Tanpa Tes, Cek Syarat dan Ketentuannya
Lulusan STMKG Gtahun 2025 dipastikan langsung diangkat menjadi ASN BMKG tanpa tes tambahan. Foto: Repro STMKG.

" Lulusan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tahun 2025 dipastikan langsung diangkat menjadi ASN BMKG tanpa tes tambahan "

JAKARTA, TELISIK.ID - Lulusan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tahun 2025 dipastikan langsung diangkat menjadi ASN BMKG tanpa tes tambahan, sesuai kuota nasional yang ditetapkan pemerintah.

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau STMKG menjadi salah satu sekolah kedinasan yang paling diminati pada penerimaan taruna baru tahun 2025. Di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, STMKG menawarkan jalur pendidikan vokasi jenjang D4 dengan jaminan pengangkatan langsung sebagai Aparatur Sipil Negara setelah lulus.

STMKG selama ini dikenal sebagai institusi pendidikan yang menyiapkan tenaga ahli bidang meteorologi, klimatologi, geofisika, dan instrumentasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di lingkungan BMKG.

Para taruna dan taruni yang menempuh pendidikan di kampus ini akan lulus dengan gelar Sarjana Terapan, sekaligus terikat ikatan dinas untuk bekerja di BMKG sesuai ketentuan yang berlaku.

Ketua STMKG, Deni Septiadi, mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar pada tahun 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia menyebutkan, lonjakan ini tidak terlepas dari kepastian status kepegawaian yang diperoleh lulusan STMKG setelah menyelesaikan pendidikan.

“Tahun ini hampir 19.000 yang daftar. Biasanya 8.000, 10.000 orang,” kata Deni saat ditemui di kantor STMKG, Tangerang, seperti dikutip dari Kompas, Rabu (10/12/2025).

Menurut Deni, selain jumlah pendaftar yang meningkat, kuota penerimaan taruna STMKG tahun ini juga menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Pada 2025, STMKG membuka kuota sebanyak 350 orang, jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar antara 80 hingga 100 taruna.

Penambahan kuota tersebut ditetapkan langsung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Baca Juga: Purbaya Mulai Rekrut CPNS Kemenkeu 2025-2029, Lulusan SMA dan STAN Bisa Daftar

“Misalnya, 350 orang itu sudah kuota dari Menpan. Jadi 350 itu akan menjadi kuota ASN-nya BMKG,” ujar Deni.

Ia menegaskan bahwa kuota penerimaan taruna STMKG sejalan dengan kebutuhan formasi ASN di lingkungan BMKG yang ditetapkan pemerintah pusat.

Deni juga memastikan bahwa lulusan STMKG tidak perlu mengikuti tes lanjutan untuk diangkat sebagai ASN di BMKG. Setelah lulus dan menyandang gelar Sarjana Terapan, mereka langsung ditempatkan sebagai staf di unit kerja BMKG sesuai dengan kebutuhan organisasi.

“Ya, dia pasti masuk ke BMKG,” kata Deni menegaskan status kepegawaian lulusan STMKG.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa STMKG merupakan sekolah vokasi yang sejak awal dirancang untuk memenuhi kebutuhan pegawai teknis BMKG. Oleh karena itu, proses seleksi masuk STMKG juga terintegrasi dengan sistem rekrutmen ASN. Tahapan awal seleksi penerimaan taruna STMKG dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara melalui Seleksi Kompetensi Dasar menggunakan metode Computer Assisted Test.

Melalui mekanisme tersebut, calon taruna yang dinyatakan lulus seleksi akan menjalani pendidikan dengan status ikatan dinas. Setelah menyelesaikan masa studi dan dinyatakan lulus, para taruna STMKG akan langsung ditempatkan di berbagai wilayah kerja BMKG di seluruh Indonesia.

“Enggak harusnya tes lagi, langsung penempatan,” ujar Deni menegaskan.

Konsekuensi dari ikatan dinas tersebut adalah kesiapan para lulusan untuk ditempatkan di daerah mana pun sesuai kebutuhan organisasi. Penempatan bisa berada di stasiun-stasiun pengamatan cuaca, iklim, dan geofisika yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Hal ini menjadi bagian dari komitmen STMKG dalam menyiapkan tenaga profesional untuk mendukung layanan informasi kebencanaan, cuaca, dan iklim secara nasional.

Sejak awal proses pendidikan, para taruna juga sudah diarahkan untuk memilih program studi sesuai minat dan kebutuhan formasi. Deni menjelaskan, STMKG memiliki beberapa program studi utama yang masing-masing berperan penting dalam sistem kerja BMKG. Program Studi Meteorologi mempelajari fenomena cuaca, atmosfer, serta analisis cuaca jangka pendek yang dibutuhkan dalam layanan prakiraan harian.

Program Studi Klimatologi lebih fokus pada analisis jangka panjang yang berkaitan dengan iklim, perubahan iklim, pemanasan global, serta kimia atmosfer.

“Jadi lebih kepada climate, kemudian perubahan iklim, pemanasan global, kimia atmosfer itu di program studi klimatologi,” ujar Deni yang juga merupakan alumnus STMKG.

Baca Juga: Hasil Kelulusan PPG Guru Tertentu 2025 Tahap II Resmi Diumumkan, Ini Link Aksesnya

Selain itu, STMKG juga membuka Program Studi Geofisika yang mempelajari struktur bumi dan fenomena kebumian, termasuk gempa bumi dan tsunami. Lulusan program ini diproyeksikan untuk memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini bencana geofisika di Indonesia.

“Nah itu kita bahas di program studi geofisika,” ucap Deni.

Program studi lainnya adalah Instrumentasi, yang menitikberatkan pada penguasaan teknologi, peralatan, dan sensor yang digunakan dalam pengamatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Lulusan instrumentasi dibekali kemampuan teknis terkait perawatan, kalibrasi, dan pengembangan perangkat pengamatan yang digunakan di berbagai stasiun BMKG.

Dengan sistem pendidikan yang terintegrasi dengan kebutuhan instansi, STMKG menjadi salah satu sekolah kedinasan yang memberikan kepastian karier bagi lulusannya. Namun demikian, para taruna tetap dituntut untuk menjalani pendidikan dengan disiplin dan memenuhi seluruh ketentuan akademik maupun kedinasan sebagai bagian dari ikatan dinas yang melekat sejak awal masuk pendidikan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga